Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Evakuasi Korban Banjir, Pemerintah Kecamatan Mengutang

Kompas.com - 13/02/2014, 20:44 WIB
Kontributor Nunukan, Sukoco

Penulis


NUNUKAN, KOMPAS.com - Banjir kiriman dari Malaysia yang terjadi sejak Kamis pukul 12.00 Wita kembali melanda Kecamatan Lumbis, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara.

Kondisi itu membuat waswas pegawai kecamatan. Meski kenaikan air masih lamban, namun warga harus diingatkan untuk waspada.

Sekretaris Kecamatan Lumbis Ramli mengaku telah mengimbau warga untuk bersiap-siap mengungsi jika ketinggian air terus meningkat.

"Kita sudah mengimbau warga supaya siap-siap. Barangnya disiapkan untuk evakuasi. Cuma kita ini bingung juga kalau sampai terjadi banjir. Permasalahannya, evakuasi warga itu memerlukan anggaran segala macam. Tidak ada anggaran untuk itu. Ya, terpaksa kita mau enggak mau cari rekanan," jelas Ramli, Kamis (13/2/2014).

Menurut Ramli, untuk evakuasi korban banjir yang terjadi tiga minggu lalu, pemerintah Kecamatan Lumbis mengutang pada pihak ketiga sebesar Rp 31 juta. Belum utang itu terlunasi, banjir kiriman dari Malaysia kembali menerjang Kecamatan Lumbis.

“Yang dulu saja belum terbayar oleh kami. Kemarin utang itu terkumpul Rp 31 juta. Itu untuk pengadaan dapur umum dan bensin untuk evakuasi warga. Nah, ini nambah lagi (utang, red) kalau terjadi," kata Ramli.

Menurutnya, pemerintah daerah seharusnya mengalokasikan dana untuk tanggap darurat bencana banjir, mengingat beberapa kecamatan di perbatasan setiap tahun dipastikan menerima banjir kiriman dari Malaysia.

“Saya juga menyarankan agar supaya kecamatan ada biaya untuk itu. Kalu tidak terpakai, kan bisa dikembalikan. Tetapi kalau menunggu banjir, musibah datang baru ada, kan sulit. Karena banjir ini hampir setiap tahun," sesal Ramli.

Cuaca hujan gerimis membuat warga Kecamatan Lumbis terus waspada. Meluapnya air sungai Tao lumbis yang berhulu dari sungai Paciangan di Malaysia yang terus naik, dilaporkan juga membawa sampah kayu log yang diperkirakan dari aktivitas perambahan hutan di wilayah hulu.

Sebelumnya sejak 23 Januari 2014 lalu, Kecamatan Lumbis hampir dua minggu direndam banjir. Masa tanggap darurat baru seminggu lalu dihentikan, kini warga Lumbis kembali dihantui banjir kiriman dari Malaysia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com