Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gagal Panen, Padi di Pamekasan Jadi Pakan Ternak

Kompas.com - 11/02/2014, 20:44 WIB
Kontributor Pamekasan, Taufiqurrahman

Penulis

PAMEKASAN, KOMPAS.com - Puluhan hektar padi milik petani di Kecamatan Pademawu, Kecamatan Tlanakan dan Kecamatan Galis, Kabupaten Pamekasan, dilanda kekeringan. Kekeringan itu disebabkan tidak adanya hujan selama kurun waktu satu bulan lebih. Padi yang kekeringan berada di daerah tadah hujan.

Saniah (55), petani asal Desa Pademawu Barat, Kecamatan Pademawu menuturkan, padinya terpaksa dibuat pakan ternak karena sudah mengering dan tidak ada harapan lagi untuk tumbuh normal. Usaha untuk mengairi padinya sudah dilakukan dengan cara membeli air melalui tangki. Namun usaha itu sia-sia karena padinya terus menguning karena tidak seimbang dengan panasnya cuaca.

“Saya sudah habis Rp 500.000 membeli air untuk disiramkan ke sawah. Tapi itu sia-sia,” terangnya, Senin (11/2/2013).

Keringnya padi itu, kata ibu tiga ini, juga dipicu setelah proses pemupukan yang tidak disertai pengairan yang cukup. Akibatnya, kondisi tanah terus mengeras dan menyebabkan padi mengering secara perlahan.

“Di samping kurang air, pemupukan yang tidak diikuti hujan semakin menjadi pemicu kekeringan padi milik saya dan petani lainnya,” katanya.

Sedangkan padi yang mengering, rata-rata antara usia 15-20 hari. Satu-satunya jalan yang ditempuh warga adalah dengan memberikan padi yang mengering itu untuk pakan ternak sapi dan kambing.

“Kalau padi petani yang mengandalkan hujan, dipastikan mengalami gagal panen tahun ini. Untuk menanam ulang sudah tidak memungkinkan karena curah hujannya sangat kecil,” tandasnya.

Isye Windarti, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Pamekasan menyatakan belum menerima laporan dari petugas lapangan tentang adanya kekeringan yang melanda padi petani. “Belum tahu saya jika ada padi petani yang dibuat pakan ternak karena kekeringan. Saya masih akan cek ke petugas lapangan,” ungkapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com