Kepala Pos Pengamatan Gunung Api Kelud di Desa Sugihwaras, Kecamatan Ngancar, Kabupaten Kediri, Khoirul Huda mengatakan, GPS yang dipasang berjumlah 4 unit dan merupakan alat deformasi. "Fungsi pemasangan GPS itu untuk mengetahui sejauh mana penggelembungan gunung terjadi," kata Khoirul Huda, Minggu (9/2/2014).
Pemasangan alat tersebut sekaligus untuk melengkapi beberapa peralatan pendukung lain yang sudah dipasang sebelumnya, seperti seismometer dan kamera pengawas (CCTV). Untuk CCTV, dapat diakses melalui laman www.esdm.go.id.
Sementara itu, data seismik yang dihimpun dari Pos Pengamatan Gunung Api Kelud per tanggal 8 Februari 2014 (pukul 18.00 WIB-00.00 WIB) dan berlanjut tanggal 9 Februari 2014 (pukul 00.00 WIB-06.00 WIB) tercatat ada 24 kali vulkanik dalam, 87 kali vulkanik dangkal, 6 kali tektonik jauh, serta suhu air 56,8 derajat celsius, dengan status tetap waspada.
Sedangkan data seismik pada beberapa jam sebelumnya, per tanggal 8 Februari 2014 mulai pukul 06.00 hingga 18.00 WIB, terjadi 67 kali vulkanik dalam, 94 kali vulkanik dangkal, serta 3 kali tektonik jauh. Sedangkan suhu air mencapai 56,5 derajat celsius. Data-data seismik hingga saat ini masih menunjukkan fluktuasi. Penghitungan aktivitas kegempaan tersebut dilakukan setiap 12 jam sekali.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.