Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Walikota Banda Aceh Meninggal Dunia

Kompas.com - 08/02/2014, 21:06 WIB
Kontributor Banda Aceh, Daspriani Y Zamzami

Penulis


BANDA ACEH, KOMPAS.com - Walikota Banda Aceh Mawardy Nurdin meninggal dunia pada pukul 19.30 Wib, di rumah Sakit Zainal Abidin, Banda Aceh, Sabtu (8/2/2014). Almarhum menghembuskan nafas terakhir setelah dirawat intensif di RSZA Banda Aceh.

Wakil Walikota Banda Aceh, Illiza Sa’aduddin Djamal mengungkapkan Mawardi dirawat karena komplikasi penyakit jantung dan gagal ginjal yang dideritanya. Malam ini jenazah akan disemayamkan dirumah duka di kawasan Blangpadang Banda Aceh.

“Tolong kabari kawan-kawan semua, bahwa Pak Wali sudah berpulang, mari kirimkan doa untuk beliau,” ujarnya terisak.

Mawardy Nurdin lahir di Singli, 30 Mei 1954, 59 tahun silam. Ia menjabat sebagai Walikota Banda Aceh sejak 2007. Pada pemilihan kepala daerah 9 April 2012 lalu, Mawardy yang berduet dengan Illiza Saaduddin Djamal kembali terpilih untuk kedua kalinya.

Mawardy Nurdin merupakan seorang teknokrat. Ia meraih gelar insinyur di Institut Teknologi Bandung (1978). Pada 1990, suami Ir Nurshanti Adnan ini mengambil magister di University of New South Wales (UNSW) Sydney Australia dan meraih gelar Master Engineering (M.Eng).

Ia memulai karir di Inspektorat Pembangunan Jalan Departemen Pekerjaan Umum pada 1978. Mawardy juga pernah bertugas di Meulaboh, memimpin proyek peningkatan Jalan Bireuen-Takengon.

Mawardy malang melintang di Dinas Pekerjaan Umum, sebelum akhirnya ditugaskan di Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Aceh (2000). Setahun di Bappeda, ia ditugaskan sebagai Kepala Bappedalda Aceh pada 2001-2003, hingga akhirnya ditunjuk sebagai Kepala Dinas Perkotaan dan Permukiman Aceh.

Pada 2005, kala Banda Aceh porak-poranda diterjang tsunami, Kementerian Dalam Negeri menunjuk Mawardy sebagai Penjabat Walikota Banda Aceh. Ia menjabat hanya setahun. Pada April 2006, Mawardy terlibat dalam proyek pembangunan kembali Aceh pascatsunami. Ia bergabung dengan Badan Rehabilitasi dan Rekonstruksi Aceh-Nias.

Pemilihan Kepala Daerah 2006 lalu, Mawardy terjun ke dunia politik dengan mencalonkan diri sebagai walikota berpasangan dengan Illiza Saaduddin Djamal. Mereka diusung oleh Partai Persatuan Pembangunan, Partai Bintang Reformasi, dan Partai Demokrat. Pasangan ini berhasil meraih 32,9 persen suara pemilih di Banda Aceh.

Setelah menghabiskan jabatan periode pertama, 2011, Mawardy dan Illiza kembali maju ke pilkda. Mereka kembali terpilih untuk kedua kalinya.

Di pentas nasional, Mawardy Nasional pernah menjabat sebagai Exco Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia. Namun pada Juni 2013 lalu, ia diberhentikan dari jabatan tersebut karena dinilai melanggar ketentuan PSSI.

Mawardy meninggalkan seorang istri bernama Nurshanti Adnan dan empat orang anak, yaitu Riza Adrial Sandy (29), Almer Hafis Sandy (26), Kevin Ramadhan Sandy (21), dan Salsabila Charissa Media (17).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com