Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lapangan Bola Jadi Tempat Penampungan Sampah Banjir

Kompas.com - 05/02/2014, 18:20 WIB
Kontributor Manado, Ronny Adolof Buol

Penulis


MANADO, KOMPAS.com — Selain debu, bau menyengat dikeluhkan warga di Kelurahan Ketang Baru, Kecamatan Singkil, Manado, Sulawesi Utara. Pasalnya lapangan sepak bola mereka kini dijadikan tempat pembuangan sampah.

"Hidup kami semakin susah saja. Rumah sudah hancur, barang-barang hilang, kini harus hidup dengan sampah. Lama-lama kami di sini sakit semua," keluh Amry, warga Ketang Baru, Rabu (5/2/2014).

Banyaknya sampah di lapangan yang dulunya dijadikan sebagai tempat warga menggelar berbagai kegiatan tersebut, terlihat dari tingginya tumpukan sampah. Tingginya hampir setinggi masjid Nurul Huda, bangunan berlantai dua yang berada tepat di depan lapangan tersebut.

Warga yang berada di situ tidak punya pilihan lain. Menurut mereka, petugas kebersihan serta relawan dan anggota TNI yang membantu membersihkan sampah kewalahan. Akibatnya, sampah-sampah tersebut kemudian ditumpuk di lapangan bola.

Persoalan sampah memang menjadi pekerjaan yang paling serius yang kini harus ditangani pemerintah pascabanjir bandang menerjang Manado, Rabu lalu. Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sumompo saat ini sudah melebihi daya tampung.

Dari data yang diperoleh Kompas.com, dalam sehari sampah banjir bandang yang diangkut di Manado mencapai 2.500 hingga 3.000 meter kubik. Sementara diperkirakan total semua sampah yang harus diangkat sebanyak 100.000 kubik.

Gubernur Sulut Sendiri Sinyo Harry Sarundajang sempat menetapkan status darurat sampah agar persoalan sampah ini bisa segera teratasi. Sementara Wali Kota Manado Vicky Lumentut berjanji untuk bisa menuntaskan persoalan sampah dalam 40 hari.

Pantauan Kompas.com, kondisi yang sama juga masih terlihat di beberapa wilayah yang diterjang banjir bandang lalu. Walau setiap hari ada ribuan relawan yang bekerja mengangkat sampah, di sana-sini sampah dan lumpur yang sudah mengering masih terlihat menumpuk.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com