Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

TKW Asal Sultra Hilang Kontak di Arab Saudi

Kompas.com - 05/02/2014, 16:46 WIB
Kontributor Kendari, Kiki Andi Pati

Penulis


KENDARI, KOMPAS.com — Muliartin binti Butu bin Lowea, tenaga kerja wanita (TKW) asal Desa Tawarolondo, Kecamatan Wonggeduku, Konawe, Sulawesi Tenggara, yang bekerja di Arab Saudi tidak bisa dihubungi. Kontrak Muliartin sebagai TKW berakhir pada Agustus 2013 lalu, tetapi hingga kini keberadaannya tak diketahui. Pihak keluarga kehilangan kontak dengan Muliartin sejak lima bulan lalu.

Meski pihak keluarga telah berkali-kali menemui sponsor yang memberangkatkan ibu empat anak tersebut untuk menanyakan keberadaan Muliartin, tetapi keluarga tidak mendapatkan respons positif. Azis, suami korban, mengaku sangat sedih atas kehilangan istrinya. Ia berharap pemerintah segera membantu mencari istrinya di Arab Saudi.

“Saya berharap istri saya dapat ditemukan dan pulang dengan selamat,” katanya melalui sambungan telepon, Rabu (5/2/2014).

Azis menceritakan, awalnya Muliartin berangkat ke Jakarta pada tanggal 29 April 2011. Setelah tiba di Jakarta, Muliartin menelepon dan memberitahukan keberadaannya. Lalu dia berangkat ke Arab Saudi. Tiba di kota Taib, Arab Saudi, tiga bulan dia bekerja, pada tanggal 2 Februari 2012 istrinya menelepon bahwa dia mengirim uang sebanyak Rp 5,2 juta melalui nomor rekening tetangga.

“Dan pada bulan April 2012, dia menelepon lagi menanyakan kalau uang yang dia kirim sudah diterima atau belum. Dan itu kontak terakhir dengan istriku. Sampai sekarang tidak pernah lagi, kami sangat cemas, apalagi kontraknya sudah usai,” ungkapnya sedih.

Sementara itu, Ketua Badan Eksekutif Komunitas Solidaritas Perempuan Kendari, Sulharni, yang menerima aduan terkait dugaan hilangnya Muliartin, mengaku akan melakukan advokasi secara nasional. Saat ini, pihaknya tengah melakukan komunikasi dan koordinasi dengan Kementerian Luar Negeri (Kemenlu).

“Akan tetapi, kami dari daerah akan mem-pressure persoalan ini. Kami mengharapkan pemerintah melindungi pekerja yang hilang kontak di luar negeri, terlebih lagi sponsor yang memberangkatkan ibu tersebut," tegasnya saat ditemui di Sekretariat Solidaritas Perempuan di Kendari, Rabu (5/2/2014).

Ia menilai pemerintah daerah sangat kurang responsif terkait permasalahan tersebut. “Saya berasumsi, apakah pemerintah tidak tahu atau bagaimana, padahal Konawe merupakan daerah terbanyak buruh migran wanita di luar negeri,” paparnya.

Ia berharap pemerintah memediasi persoalan tersebut. Sebab, hal itu sudah merupakan kewajiban dari pemerintah untuk melindungi tenaga kerja wanita (TKW) yang berada di luar negeri. Sejauh ini, pihaknya telah melakukan koordinasi dengan pihak pemerintah daerah maupun pusat untuk menuntaskan permasalahan tersebut.

“Muliartin memang tercatat sebagai TKI di Arab Saudi, di Dinas Tenaga Kerja di Kabupaten Konawe. Akan tetapi, data Muliartin telah hilang,” ungkapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com