Lubang-lubang yang tergenang sampai ke permukaan sering kali mengecoh para pengguna jalan, terutama pengendara sepeda motor. Mereka sering terperosok karena tidak menduga dalam genangan air tersebut ada lubang yang menganga.
Kondisi jalan yang sudah rusak sebagai dampak dari anomali cuaca ini juga diperparah oleh beban muatan kendaraan pengangkut yang sering kali memuat beban melebihi tonase nomal. Akibatnya, selain berlubang, jalan juga jadi bergelombang karena tidak kuat menahan berat angkutan.
Menurut Sunari, anggota Komisi C DPRD Kabupaten Demak, akses jalan nasional yang rusak parah akan berdampak pada roda perekonomian rakyat. Pasalnya, biaya transportasi pastinya akan menjadi naik. Para pengusaha angkutan sering kali harus melakukan servis ekstra untuk kendaraannya.
Dapat dipastikan, kata Sunari, setelah angkutan darat melewati jalan rusak, kendaraannya akan mengalami gangguan, baik ringan maupun berat. Selain itu, dengan kondisi jalan yang memprihatinkan, para awak transportasi juga enggan melakukan perjalanan jarak jauh.
"Jika jalan rusak dibiarkan saja oleh Bina Marga, maka akan terjadi rawan kecelakaan dan kemacetan karena angkutan tidak berani berjalan kencang sebab harus menghindari lubang-lubang yang bertebaran di sepanjang jalur pantura," kata Sunari.
Sebagai jalur nasional, kondisi jalan pantura memang selalu menjadi sorotan utama. Banyak usulan dan imbauan agar perbaikan segera dilakukan di ruas jalan itu sebelum terjadi kerugian lebih besar lagi. "Perbaikan jalur pantura lebih baik dengan pembetonan. Kalau hotmix, setiap tahun pasti rusak lagi," imbau Sunari.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.