Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gadis Korban Perkosaan 15 Orang, Seminggu Menghilang

Kompas.com - 28/01/2014, 07:59 WIB
Kontributor Lampung, Eni Muslihah

Penulis

BANDARLAMPUNG, KOMPAS.com - Hujan rintik pada malam Sabtu (25/1/2014) mengiringi perjalanan ke rumah korban perkosaan belasan orang, di Desa Bau, Kelurahan Gunungsari, Kecamatan Sekampung Udik, Lampung Timur.

Dari bibir jalan utama, dibutuhkan perjalanan sekitar 3 kilometer untuk menuju ke rumah korban, dengan kondisi jalan bebatuan yang telah menyatu dengan tanah.

Sisi kiri dan kanan jalan terlihat perkebunan coklat dan singkong, diselingi rumah-rumah warga. Hanya terlihat seorang lelaki dan seorang perempuan yang diperkirakan usia 45 tahun. Kedua orang itu bernama Sularno dan Mariah.

Mereka berdua adalah orangtua gadis belia berusia 14 tahun yang menjadi korban perkosaan tersebut. Tak banyak informasi yang bisa digali dari kedua orangtua korban.

"Saya ini orang yang tidak bisa baca dan menulis, kalau ditanya soal bagaimana kejadian sebenarnya tentang anak saya, saya tidak tahu," kata Sularno saat ditanyai tentang persoalan yang menimpa putrinya itu.

Sularno hanya mampu bercerita, bahwa pada bulan September ia sempat kebingungan karena sudah seminggu lebih anak gadisnya tidak pulang ke rumah. Kesehariannya, korban bekerja di sebuah toko sepatu di Pasar Sidorjo, Kecamatan Sekapung Udik, Lampung Timur.

Korban anak putus sekolah, lantaran tak ada biaya untuk melanjutkan sekolah. "Saya cari ke mana-kemana tidak ketemu, kemudian beberapa hari kemudian saya kedatangan Nasrul, -salah satu warga yang kini mendampingi kasus ini. Dia bilang anak saya diperkosa sama banyak orang," kata sang ayah yang kesehariannya bekerja sebagai buruh tani.

Berdarah
Kembalinya ke rumah, si gadis belia ini sudah dalam keadaan pucat dan kondisi fisik yang melemah. "Setiap hari jika dia buang air besar dan kecil, selalu mengeluarkan darah," kata dia.

Sularno khawatir dengan kondisi kesehatan anaknya dan membawa si anak ke rumah sakit terdekat untuk berobat tapi kondisi korban tak kunjung membaik.

"Saya bawa dia berobat ke mana-mana sampai saya pinjam uang ke sana ke mari, karena tak kunjung ada perubahan dan saya tidak punya biaya lagi, saya hanya pasrah saja," ujar dia.

Menurut Sularno, anaknya tidak pernah bercerita tentang apapun atas kasus yang menimpa dirinya. Ia hanya mendengar tentang kasus perkosaan anaknya itu dari orang lain.

Nasrul menceritakan, kasus itu bermula dari pengaduan warga lainnya bahwa ada remaja berusia 14 tahun ketika itu dalam pencarian orangtuanya.

"Saya bantu untuk mencari itu, selang beberapa hari saya mendapat telpon dari teman saya, dia meminta agar saya menemui anak itu dan melihat kondisinya," terang Nasrul.

Korban ketika itu berada di rumah warga lainnya dalam keadaan pucat, lemah tak berdaya. "Saya tanyakan pada anak itu, sakit apa, tapi dia tidak mau angkat bicara," lanjut Nasrul.
(Bersambung...)


Terkait: Gadis 14 Tahun Diperkosa 12 Orang, 1 Pelaku Anggota DPRD


 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com