Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Korban Tewas Akibat Puting Beliung di Siau Jadi 3 Orang

Kompas.com - 26/01/2014, 15:28 WIB
Kontributor Manado, Ronny Adolof Buol

Penulis

MANADO, KOMPAS.com - Satu lagi korban tewas ditemukan akibat terjangan puting beliung di Pulau Siau, Kabupaten Sitaro, Sulawesi Utara. Penemuan itu menambah daftar korban tewas akibat bencana alam menjadi tiga orang.

"Yang sudah ditemukan sudah 12 orang, tiga orang tewas dan satu koma," ujar Elza Kansil, warga Sitaro kepada Kompas.com, Minggu (26/1/2014).

Desa Nameng, Kecamatan Siau Barat Utara diterjang angin puting beliung, Sabtu (25/1) kemarin. Puluhan orang yang berada di dalam perahu hilang dihantam terjangan angin yang membawa serta air dan material tanah serta batu tersebut.

Puting beliung yang dalam bahasa lokal disebut Dimpuluse tersebut awalnya terjadi di laut. Pusaran angin tersebut kemudian membawa berton-ton kubik air laut dan menjatuhkannya di lereng gunung. Akibatnya kekuatan angin disertai hantaman air membuat lereng gunung tersebut longsor.

Saat kejadian Sabtu kemarin, dua perahu yang sedang memuat warga Nameng berada di tepi pantai tepat di bawah lereng gunung. Mereka berencana pergi ke Ulu, Siau Timur. Baru lima menit perahu bergerak, longsoran akibat Dimpuluse itu terjadi. Akibatnya, perahu tersebut terkena longsoran hingga tenggelam.

Tiga warga yang meninggal adalah Amang Antaramen, Sumarni Muliku, dan Marici Manutur. Sementara itu, masih ada 27 orang yang hingga kini belum ditemukan, dan sembilan lainnya ditemukan selamat dan masih dalam perawatan. "Satu rumah di Nameng Lingkungan 1 juga hanyut tersapu longsoran," tambah Elza.

Pejabat Humas Badan SAR Nasional (Basarnas) Manado, Fery Ariyanto mengatakan, saat ini Tim dari Basarnas Manado telah bergerak ke Siau untuk membantu proses pencarian korban.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com