Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bupati: Garut Bebas Sampah dalam 100 Hari

Kompas.com - 24/01/2014, 15:34 WIB
Kontributor Garut, Syahrul Munir

Penulis

GARUT, KOMPAS.com — Garut pernah dijuluki Kota Intan lantaran bersih dan indah. Bahkan, orang-orang Eropa dahulu menjadikan Garut sebagai salah satu tempat tetirah sehingga Garut amat dikenal dengan sebutan Swiss van Java.

Akan tetapi, Garut saat ini berada dalam kondisi terburuknya, salah satunya karena persoalan sampah yang akut. Sudah menjadi pemandangan sehari-hari, sampah menggunung di berbagai sudut Kota Garut sehingga menimbulkan bau busuk dan sumber penyakit.

Pada pertengahan November 2013 lalu, ratusan warga memblokade Jalan Bratayuda dengan puluhan ton sampah yang disebar di sepanjang jalan. Mereka memprotes pemerintah setempat karena dua pekan sampah tak diangkut.

Kawasan sekitar kantor bupati pun tak luput dari pemandangan menjijikkan itu. Kekurangan petugas dan terbatasnya sarana angkutan sampah menjadi pemicunya.

Bupati Garut Rudy Gunawan yang baru dilantik pada Kamis lalu berjanji akan menyelesaikan persoalan sampah dalam waktu 100 hari ke depan. Hari pertama kepemimpinannya, ia membuat gebrakan Garut bersih yang ia canangkan di Alun-alun Garut pada Jumat (24/1/2014) pagi. "Tidak ada (persoalan) sampah dalam 100 hari," kata Rudy.

Apel Gerakan "Garut Bersih" diikuti oleh ratusan warga yang terdiri dari para PNS, TNI-Polri, pelajar, dan warga Kota Garut. Setelah apel, mereka membersihkan sampah di lingkungan tiap-tiap dinas atau instansi, ruang publik, hingga sekolah-sekolah.

"Kami mengajak warga Garut agar tertib membuang sampah, yakni mulai pukul 09.00 malam sampai 05.00 pagi sehingga pagi hari semua sampah terangkut," ujarnya.

Sementara itu, sebelumnya, dalam pidato pelantikan Bupati Garut, Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan meminta Bupati baru agar meningkatkan indeks pembangunan manusia (IPM) kesehatan di Garut. Sebab, indeks kesehatan masyarakat Garut baru mencapai 69,05, jauh di bawah indeks kesehatan Jawa Barat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com