Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Akibat Banjir Bandang, 29 Gereja dan 24 Masjid Rusak

Kompas.com - 23/01/2014, 11:18 WIB
Kontributor Manado, Ronny Adolof Buol

Penulis

MANADO, KOMPAS.com — Banjir bandang yang menerjang Kota Manado memang telah surut. Namun, sejuta persoalan kini menanti, termasuk rusaknya berbagai infrastruktur dan fasilitas umum.

"Fasilitas umum itu harus juga mendapat prioritas penanganan karena akan digunakan oleh kami," ujar Supratman, warga Tikala, Kamis (23/1/2014).

Berdasarkan data yang ada di Posko Tanggap Darurat Pemkot Manado, tercatat ada 29 gedung gereja dan 24 bangunan masjid yang ikut terkena banjir bandang yang telah menewaskan enam orang di Kota Manado tersebut.

Selain itu, ada 565 rumah warga yang hanyut terbawa arus. Yang terbanyak berada di Kecamatan Wanea sebanyak 276 rumah. Sementara di Kecamatan Singkil ada 143 rumah hanyut, Kecamatan Paal II 88 rumah, Kecamatan Tikala 77 rumah, Kecamatan Sario 23 rumah, dan Kecamatan Mapanget dua rumah.

Pemerintah Kota Manado juga mencatat ada 3.609 rumah yang rusak berat, 1.966 rumah yang rusak dengan skala sedang, serta 4.789 rumah rusak ringan.

Berbagai infrastruktur juga tidak luput dari terjangan bencana. Kerusakan terjadi di 19 ruas jalan dengan panjang 31,6 kilometer. Beberapa jembatan ambruk dan putus. Saluran air bersih ikut rusak serta jaringan listrik di beberapa wilayah hingga kini masih padam.

Pengamat sosial dan politik, Mahyudin Damis, berharap berbagai bantuan yang datang bisa sampai ke tangan warga korban bencana dengan tepat. "Jangan sampai kondisi bencana kemudian dimanfaatkan orang hanya sebagai pencitraan. Pemerintah juga harus segera dan tanggap melakukan pembenahan pascabencana," ujar Damis.

Banjir bandang dan longsor telah melanda sebagian wilayah di Sulawesi Utara pada Rabu (15/1/2014) pekan lalu. Bencana itu telah menewaskan sedikitnya 19 orang serta menimbulkan kerugian yang ditaksir sebesar Rp 1,8 triliun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com