Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Demi Biaya Sekolah, Siang Jual Slondok, Malam Jaga Toko

Kompas.com - 22/01/2014, 18:45 WIB
Kontributor Yogyakarta, Wijaya Kusuma

Penulis


YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Demi mencari uang tambahan untuk membiayai sekolahnya, Desi Priharyana (17), selain berjualan slondok, juga bekerja menjaga toko sembako di malam hari. Siswa kelas I SMKN 2 Jetis jurusan Teknik Konstruksi Batu dan Beton ini mengaku mendapat upah Rp 150.000 per bulan dari bekerja sebagai penjaga toko.

"Pulang sekolah langsung berjualan slondok. Setelah itu, pulang ke rumah masak, mencuci, dan bersih-bersih. Lalu malamnya menjaga toko sembako," jelas Desi saat ditemui di sekolahnya, SMKN 2 Jetis Kota Yogyakarta, Rabu (22/01/2014) siang.

Toko sembako yang saat ini dijaganya merupakan langganan Desi membeli plastik untuk bungkus slondok. Karena sering bertemu dan percaya terhadap Desi, pemilik toko akhirnya menawari remaja ini pekerjaan menjaga toko sembako.

"Awalnya selama libur lulus SMP itu, tapi keterusan sampai sekarang ini. Lumayan dapat 150.000 rupiah sebulan, bisa untuk tambah-tambah uang saku," kata Desi sambil tersenyum.

Desi mengungkapkan, aktivitasnya mencari uang tambahan dengan berjualan slondok keliling dan menjaga toko setiap malam, tidak pernah mengganggu kegiatan belajar di sekolah. Sebab, setelah ibunya meninggal pada tahun 2000 lalu, ia sudah terbiasa bekerja sambil sekolah. Justru sekolah dan bekerja baginya sebuah pekerjaan yang mengasyikkan.

"Tinggal bagaimana kita mengatur waktu untuk belajar. Setiap malam sambil menjaga toko, saya juga tetap belajar dan mengerjakan tugas sekolah," ucapnya.

Baginya, pantang untuk mengeluh ataupun malu selama pekerjaan yang dilakukan halal dan tidak merugikan orang lain. Desi pun tak pernah menyalahkan takdir atas kondisi kehidupan yang dijalaninya saat ini. Meski sulit dan melelahkan, jika dijalani dengan senang, maka semua perasaan itu akan sirna. "Harapan selalu ada bagi orang yang mau bekerja keras," katanya.

Laki-laki yang juga pandai memijat ini berharap apa yang dilakukannya saat ini dapat menginspirasi orang lain untuk memilih bekerja daripada meminta-minta di jalan. Selama masih diberikan kekuatan dan akal, setiap manusia sebenarnya mampu bekerja halal.

"Orang-orang zaman dulu dengan keterbatasan fasilitas dan kemampuan, tetap suka bekerja keras. Itu yang menginspirasi hidup saya. Sekarang anak muda sudah dimanjakan dengan fasilatas motor dan teknologi, jadi kebanyakan manja," pungkas Desi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com