Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jatuh Saat Ditimbang Perawat, Pasien Kanker Payudara Patah Tulang

Kompas.com - 19/01/2014, 15:20 WIB
Kontributor Pare-Pare, Darwiaty Ambo Dalle

Penulis

PAREPARE, KOMPAS.com - Apes menimpa Hj Bembeng, warga Desa Tiroang, Kecamatan Suppa, Kabupaten Pinrang. Niat hendak mendapat pengobatan di Rumah Sakit Umum Daerah Andi Makkasau, malah harus dibayar mahal. Paha kanannya patah akibat terjatuh dari alat timbang badan milik rumah sakit setempat.

Peristiwa tersebut terjadi pada Minggu (19/1/2014) pagi tadi di ruang Seruni RSUD Makkasau. Kepada Kompas.com, Jasmir, keluarga korban mengatakan, sebelum kejadian, perawat meminta korban untuk naik ke timbangan untuk mengetahui berat badan korban.

"Saat berusaha naik ke timbangan, korban terpeleset jatuh hingga mengalami patah tulang," katanya.

Sementara itu, Suryani, anak korban mengatakan, pasca-kejadian, pihak rumah sakit terkesan ogah-ogahan memberi pelayanan. "Ada jeda beberapa jam setelah paha ibu kami patah, baru diberi tindakan medis. Terkesan perawat ogah bertanggung jawab. Padahal ibu kami jatuh karena kelalaian perawat dan kerusakan timbangan rumah sakit," katanya dengan nada kesal.

Bagian Humas RSUD Andi Makkasau, Ramli mengatakan, pihaknya akan bertanggung jawab atas kejadian tersebut. "Jelasnya, sebelum meminta pasien menimbang badannya, pihak kami sudah menerapkan penanganan sesuai dengan prosudural yang berlaku," katanya.

Petugas, kata Ramli, juga telah menanyakan pasien apakah mampu naik ke timbangan dengan posisi berdiri atau tidak. "Pasien mengiyakan, sehingga dibiarkan naik sendiri," katanya.

Terkait lambannya penanganan pasien pasca-insiden tersebut, kata Ramli, tidak serta merta dilakukan, karena pasien memiliki riwayat penyakit kanker payudara, maka yang terlebih dahulu ditangani adalah penyakit kanker payudaranya.

"Ditangani sesuai riwayat sakitnya. Kita tangani dulu penyakit awalnya, yakni kanker payudara. Setelah itu baru sakit patah pada pahanya," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com