Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gagal Bayar, Kantor Kecamatan Disegel Pemborong

Kompas.com - 16/01/2014, 09:49 WIB
Kontributor Nunukan, Sukoco

Penulis

NUNUKAN, KOMPAS.com - Belum lunas pembayaran kepada pihak pemborong, Kantor Kecamatan Sebatik Utara, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara disegel pemborong.

Camat Sebatik Utara Zulkifli mengakui kantor camat tempatnya ngantor pagi ini sempat disegel pemborong selama satu jam.

“Iya (disegel), tapi sudah dibuka kembali, kurang lebih satu jam. Karena gagal bayar pada bulan Desember 2013, karena ada berkasnya yang ada kesalahan administrasi berkas, jadi tidak sempat realisasi pembayarannya per 31 Desember kemarin,” ujar Zulkifli saat dihubungi melalui telepon seluler, Kamis (16/1/2014).

Kantor Sebatik Utara yang meski telah selesai dibangun sejak Desember 2012, namun pemerintah daerah belum menyelesaikan pembayarannya, sehingga belum ada serah terima bangunan.

Camat Sebatik Utara Zulkifli mengatakan, akibat kebutuhan kantor yang sangat mendesak, akhirnya bangunan yang memang peruntukannya sebagai kantor camat ini pun dipinjam sementara.

“Perencanaan saya sudah dibangun 2012, 2014 saya sudah siapkan untuk ditempati. 2013 saya terakhir daftar sewa. Jadi 2014 saya harus masuk. Karena kemarin belum selesai serah terima jadi saya pinjem dulu untuk ditempati, karena saya ndak mengalokasikan lagi biaya sewa kantor saya yang lama,” ujar Zulkifli.

Camat Sebatik Utara Zulkifli memastikan saat ini pelayanan di Kantor Camat Sebatik Utara telah kembali berjalan seperti biasa, pasca disegel oleh pemborong. ”Dari pihak pemerintah kan pasti membayar sesuai dengan ketentuan berlaku. Akan dibayar tahun ini,” kilah Zulkifli.

Dari tiga kantor Camat di Pulau Sebatik memang semua dalam status sewa karena beberapa kantor camat yang telah selesai pembangunannya masih minim fasilitas pendukung.

“Sementara ini memang masih ada dua kantor camat pemekaran yang menyewa. Pembangunan kantor semua sudah selesai, tapi Kantor Camat Sebatik Timur dan Kantor Camat Sebatik Tengah belum ditempati karena masalah fasilitas pendukung seperti jalan dan listrik,” ujar Zulkifli.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com