"Cuaca tidak menentu, kami jadi takut. Kalau sudah begini, harus siap-siap dengan banjir lagi," ujar Mukti, warga Kampung Ternate, Rabu (15/1/2014) sekitar pukul 01.00 Wita. Kekhawatiran warga beralasan karena hujan yang turun sejak Selasa petang tak kunjung reda dan bahkan bertambah lebat.
Dalam beberapa hari terakhir, cuaca buruk terjadi di Sulawesi Utara, termasuk memicu gelombang tinggi di perairannya. Ketinggian ombak di perairan itu mencapai lebih dari tiga meter. Pelayaran pun dihentikan dengan alasan keselamatan.
Otoritas Pelabuhan Manado meminta operator kapal mempertimbangkan cuaca yang tidak menentu. Wakil Wali Kota Manado Harley Mangindaan meminta warga Manado untuk terus waspada dengan cuaca buruk. Beberapa wilayah di Kota Manado, rawan diterjang banjir jika hujan turun dalam jangka waktu lama.
"Genangan air di jalan mulai meninggi dan terus naik. Selokan tidak bisa lagi menampung, Sedikit lagi pasti naik sampai ke rumah," kata Erni, warga Tuminting.
Sementara itu, satu anak remaja dilaporkan hilang tenggelam di Pantai Molinow, Amurang, Minahasa Selatan, Selasa (14/1/2014) petang. Kepala Seksi Operasi Badan SAR Nasional, Danang P, kepada Kompas.com mengatakan pencarian masih terus berlangsung.
Dari Kabupaten Talaud dilaporkan cuaca buruk dan gelombang tinggi juga menghadang aktivitas warga sejak Selasa. Hujan turun merata di wilayah ini dan menjadi perbincangan di jejaring sosial. "Waspada banjir, hujan tidak berhenti," tulis Fitri, warga Tomohon lewat akun Twitter.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.