Lexy mengabadikan sebuah perisiwa saat seorang biarawati Katolik bergandengan tangan dengan seorang wanita berhijab saat hendak menyeberang jalan di Jalan Loji Kecil, Yogyakarta, Rabu (8/1/2014). Keduanya lalu berboncengan motor sesampainya di seberang.
Maria Patrice menganggap peristiwa tersebut hal yang manusiawi dan sudah menjadi rencana Tuhan. Menurutnya, dia dan Ningrum sebatas manusia yang membutuhkan teman, sahabat, dan saudara, tanpa membedakan agama, suku, ataupun ras.
Bagi Maria Patrice, bergaul dengan siapa pun, apa pun agama, suku, maupun asalnya, merupakan bagian dari perjalanan hidup. "Memberikan cinta kasih bukan hanya untuk yang satu agama, satu suku, atau satu ras, namun untuk semua umat manusia," ujarnya.
"Keluarga saya juga majemuk, ada yang Islam, Katolik, Kristen, namun di dalam kemajemukan itu terdapat keindahan. Dengan berteman dengan siapa pun akan menambah saudara," tandas Kepala Sekolah SD Marsudirini Yogyakarta itu.
Maria Patrice mengaku langsung mendapat pesan singkat (SMS) dari berbagai pihak setelah foto dirinya menjadi pembicaraan. Sebagian besar isi SMS itu adalah dia dan Ningrum menjadi contoh persaudaraan yang mampu menyejukkan hati setiap orang.
"Banyak yang SMS mulai dari wali murid, teman, dan salah satu uskup di Kalimantan. Bahkan seorang teman pastor di Vatikan Roma juga SMS. Dia baca di Kompas.com ada berita soal saya," Maria Patrice.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.