Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pematang Siantar Kota Pendidikan

Kompas.com - 11/01/2014, 21:33 WIB

Juandaha R Purba Dasuha dan Erond L Damanik dalam buku Kerajaan Siantar: Dari Pulou Holang ke Kota Pematang Siantar (2011) menjelaskan, kemajuan pendidikan di Siantar juga merupakan bagian dari penerapan politik etis yang dianut Belanda sejak 1899.

Tahun 1915 berdiri sekolah swasta khusus anak-anak Eropa di Siantar. Setahun kemudian berdiri sekolah anak raja dan elite Siantar, Hollandsch Inlandsche School.

Sebelumnya sudah beroperasi sekolah yang didirikan etnis China pada tahun 1909. Sekarang sekolah ini menjadi Perguruan Sultan Agung, disusul oleh misi dari Amerika, Metodis, yang mendirikan sekolah pada tahun 1921.

Kesadaran untuk sekolah terus tumbuh dan warga malu jika tidak tamat sekolah. Ini tecermin dalam ungkapan maila do mulak humbani bonani buluh yang secara harfiah berarti ’malu pulang dari pangkal bambu’.

Kemajuan pendidikan di Pematang Siantar itu juga ditopang oleh perkembangan perkebunan di Sumatera Timur. Saat itu, Pematang Siantar yang masih bergabung dengan Simalungun menjadi salah satu pusat perkebunan.

Dewasa ini, setelah berpisah dari Kabupaten Simalungun, terdapat 7 perguruan tinggi, 28 sekolah menengah atas, 43 sekolah menengah pertama, dan 160 sekolah dasar di Pematang Siantar. Kemajuan pendidikan memacu warga luar kota menyekolahkan anaknya di Siantar. ()

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com