Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Larikan Uang Rp 7,7 Miliar karena Kesal kepada Atasan

Kompas.com - 10/01/2014, 13:12 WIB
Kontributor Manado, Ronny Adolof Buol

Penulis

MANADO, KOMPAS.com — Jolly Ferry Mumek mengaku membawa lari uang Rp 7,7 miliar milik BNI Manado karena kesal terhadap atasannya. Dia marah karena gajinya tidak pernah naik.

Dari informasi yang dihimpun dari Tim Khusus (Timsus) Polda Sulut yang menangkapnya, Jolly mengaku kesal karena tidak pernah diberi uang jalan setiap kali mengambil uang. Menurut Jolly, hanya sopir dan petugas keamanan (satpam) yang diberi uang jalan.

Jolly merupakan bagian dari Tim Pickup Cash Unit yang ditugaskan mengambil uang di Kantor Layanan Nasabah (KLN). Setiap hari anggota tim yang terdiri dari empat orang itu diacak. Selain bagian administrasi, anggota tim lainnya adalah polisi, satpam, dan sopir. Jolly sewaktu kejadian bertugas sebagai administrasi.

Pada Jumat (3/1/2014) pekan lalu, Jolly mengelabui tiga anggota lain yang bertugas mengambil uang di KLN Mantos Satu. Dia meminta kunci kepada sopir yang masih berada di dalam kantor. Jolly kemudian melarikan mobil yang berisi uang Rp 7,7 miliar.

Direktur Reskrim Umum Polda Sulut Kombes Jeffry Lasut mengatakan, Jolly sudah membelanjakan sebagian uang tersebut. "Dia membeli sebuah mobil Daihatsu Terios secara cash. Dia juga membeli sepeda motor dan mengontrak rumah," ujar Lasut.

Lasut yang memberikan keterangan di hadapan puluhan wartawan juga menjelaskan bahwa selama dalam pelarian, Jolly dibantu oleh rekannya, JP alias Johnny. "JP itulah yang membantu dia membelikan makanan, mobil, dan motor itu," kata Lasut.

Selama dalam pelarian Jolly beberapa kali berpindah. Dia pernah terdeteksi di Tomohon, di Minahasa Utara dan terakhir di Perumahan Tamara, Kecamatan Mapanget. Di rumah yang dikontraknya itulah dia kemudian ditangkap Timsus Polda.

Polisi yang menggerebek terpaksa menembak kakinya karena Jolly hendak melarikan diri. Kini penyidik yang menangani Jolly sedang memeriksanya secara intensif. Beberapa saat lalu pemimpin BNI Wilayah Manado, Hermita, terlihat memasuki ruangan penyidik di Polda Sulut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com