Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Presiden SBY Datang Sehari, 50 Pedagang Dipaksa Libur 35 Hari

Kompas.com - 10/01/2014, 09:06 WIB
Kontributor Bengkulu, Firmansyah

Penulis

BENGKULU, KOMPAS.com — Sebanyak 50 pedagang kaki lima yang biasa berjualan di kawasan Pantai Tapak Paderi, tepatnya di belakang Benteng Marlborough, Kota Bengkulu, mengaku terpaksa berhenti berjualan. 

Hal ini terkait dengan rencana kedatangan Presiden Soesilo Bambang Yudhoyono pada 9 Februari 2014 mendatang dalam perayaan Hari Pers Nasional (HPN).

Salah seorang pedagang, Erna (50), mengatakan, mereka diminta oleh Pemerintah Provinsi Bengkulu untuk meninggalkan lokasi yang biasa mereka tempati untuk berjualan.

Erna mengaku bersedia berhenti berdagang selama kegiatan berlangsung. Namun, yang terjadi saat ini adalah jeda waktu pengosongan lokasi berdagang dirasa terlalu panjang, yakni 35 hari.

"Kami mau saja sebenarnya berhenti jualan, tetapi jarak waktu kami berhenti berdagang dengan kedatangan Presiden panjang sekali. Kami berhenti jualan sejak tanggal 6 Januari 2014, sementara Presiden datang tanggal 9 Februari," kata Erna, Kamis (9/1/2014) kemarin.

Erna mengatakan, pedagang memang dipindahkan ke tempat pelelangan ikan (TPI). Namun, tempat tersebut dirasa tidak representatif karena bau dan tertutup sehingga tidak ada pembeli yang datang juga tidak ada penerangan listrik.

"Saya bingung satu bulan lebih kami berhenti jualan, sementara saya harus membiayai anak sekolah, pendapatan lain saya tidak ada, semoga pemerintah perhatikan keluhan kami," tambahnya.

Sementara itu, Ketua Panitia Pelaksana HPN 2014 Azwar Burhan menyebutkan, tidak ada kompensasi yang diberikan kepada pedagang karena selama ini pedagang berjualan menumpang pada lokasi mes pemda.

Menurut dia, setelah pelaksanaan HPN, pedagang diperbolehkan kembali berdagang di lokasi itu. "Jelang HPN memang kawasan itu merupakan areal steril karena Presiden berada di Benteng Marlbrough. Ini cuma sementara, nanti kalau acara selesai pedagang boleh berdagang lagi," kilah Azwar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com