Kendati diakui warga bahwa upaya maksimal sudah difasilitasi pemkab hingga menurunkan empat gajah terlatih dari Sare oleh Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA), hal itu tidak membuahkan hasil memuaskan. Gangguan gajah masih dirasakan warga yang menyebabkan kebun mereka rusak.
"Perekonomian kami satu-satunya dari berladang, kalau terus-menerus diganggu seperti ini, bukan hanya merugi. Risiko nyawa terancam," ungkap Muhammad, warga Desa Pante Peusangan, Kamis (9/1/2014).
Diakuinya, keresahan warga terjadi tidak hanya pada siang hari, tetapi juga pada malam hari. Mereka takut rumah diamuk gajah yang tak sengaja melintas. "Belum lagi anak-anak yang kerap bermain-main tanpa pengawasan," tambah Muhammad.
Bupati Bireuen Ruslan Daud, yang dikonfirmasi pada hari Kamis (9/1/2014), mengatakan, pihaknya akan berkoordinasi dengan pihak provinsi agar pembangunan CRU terealisasi di Pante Peusangan.
"CRU ini diharapkan dapat mengantisipasi gangguan gajah, dan BKSDA bisa cepat merespons jika ada gajah yang mendekati permukiman penduduk," kata Ruslan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.