Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemkot Ambon Ancam Pulangkan Gepeng ke Daerah Asal

Kompas.com - 09/01/2014, 15:37 WIB
Kontributor Ambon, Rahmat Rahman Patty

Penulis

AMBON, KOMPAS.com — Pemerintah Kota Ambon mengancam akan memulangkan para gelandangan dan pengemis (gepeng) di kota itu ke daerah asalnya jika mereka masih terus beroperasi di Kota Ambon.

“Kita siap pulangkan mereka ke daerah asalnya masing-masing,” kata Kepala Dinas Sosial Kota Ambon Wa Ode Muna Karepesina di ruang kerjanya, Kamis (9/1/2014).

Untuk pemulangan tersebut, kata Muna, pihaknya akan berkoordinasi lebih lanjut dengan Wali Kota Ambon dan sejumlah pihak lainnya untuk mengurusi masalah ongkos kepulangan.

Menurut Muna, selama ini pihaknya telah menggelar operasi penertiban terhadap para gepeng yang ada di Ambon dengan melibatkan aparat kepolisian dan Satpol PP, tetapi setelah dilakukan pembinaan, gepeng di Kota Ambon masih saja ada.

“Soal biaya kepulangan akan kita koordinasikan nanti, karena dana untuk gepeng di Ambon per tahun hanya Rp 12.400.000 saja,” ungkap Muna.

Menurut Muna, umumnya para gepeng yang ada di Ambon berasal dari luar daerah, seperti dari Buton dan Jawa. Dia juga menegaskan, menurut data yang diperolehnya, jumlah gepeng di Ambon hanya 119 orang.

“Tidak ada penambahan gepeng, yang ada saat ini ya itu itu saja. Mereka ini selalu kita tertibkan, tapi dua minggu setelah penertiban mereka beraksi lagi. Kalau soal penanganan orang gila itu sudah bukan menjadi tanggung jawab kita, tapi Dinas Kesehatan,” ungkapnya.

Ditambahkan, pihaknya sedikit mengalami keterbatasan dalam menangani masalah gepeng di Ambon karena anggaran sangat kecil. Selain itu, para gepeng juga telah menjadikan status tersebut untuk menghidupi keluarga mereka.

“Itulah masalahnya, anggaran sangat kecil. Kita juga sudah berkoordinasi dengan pemerintah pusat terkait penanganan gepeng ini, tapi semuanya dikembalikan ke daerah,” katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com