Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di Ambon, Elpiji 12 Kg Dijual Rp 200.000

Kompas.com - 06/01/2014, 14:33 WIB
Kontributor Ambon, Rahmat Rahman Patty

Penulis

AMBON, KOMPAS.com — Efek kenaikan harga elpiji tabung 12 kilogram juga dirasakan warga di Ambon. Di tingkat pengecer, harga elpiji tabung 12 kilogram dijual mencapai Rp 200.000 per tabung.

"Kemarin saya pesan elpiji 12 kilogram di salah satu pengecer karena di langganan saya kehabisan stok, tapi harganya Rp 200.000. Karena terlalu mahal, saya tidak jadi membeli," kata Yanto salah seorang pedagang di Ambon, Senin (6/12/2013).

Akibat kenaikan yang terlampau tinggi ini, warga yang selama ini menggunakan elpiji mengeluh. Kenaikan harga elpiji ini sangat memberatkan pengusaha kecil, apalagi tidak diterapkan secara bertahap.

"Kenaikan harga elpiji ini sangat memberatkan kami pedagang kecil. Seharusnya, kenaikan dilakukan secara bertahap biar tidak membebani konsumen," ujar Fuad.

Pertamina cabang Ambon secara resmi telah menaikkan harga elpiji 12 kg Rp 193.000 per tabung. Hal ini dikatakan Fandi Ivan Nugroho Sales Executive Retail IV Pertamina Cabang Ambon.

Fandi mengatakan, agen juga telah bersepakat untuk mengantar langsung elpiji yang dipesan ke rumah warga. Oleh karena itu, dia meminta kepada warga agar dapat membeli langsung elpiji 12 kilogram ke agen.

Menurut Fandi, kenaikan harga elpiji 12 kg di tingkat agen mencapai 31 persen dari harga sebelumnya, yakni Rp 147.000 per tabung.

Dia mengungkapkan, kenaikan harga ini terjadi karena stok elpiji selama ini dipasok dari Surabaya sehingga saat terjadi kenaikan, para agen juga menaikkan harga, termasuk harga transportasi.

"Stok elpiji ini kan didapat dari Surabaya, jadi memang agen harus membayar harga kontainer, termasuk transportasi untuk memasok elpiji ke Ambon," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com