Setelah sempat berjam-jam berada di ruang jenazah RSI Yarsis, jenazah akan disemayamkan terlebih dahulu di Gedung Taman Budaya Surakarta lalu kemudian akan dibawa ke rumah duka di Kendalrejo, Mojosongo, dan akan dimakamkan di tempat kelahiran mendiang di Slawi, Tegal, Jawa Tengah, pada Senin (6/1/2014).
"Rencana sementara jenazah akan disemayamkan di TBS, lalu ke rumah duka, dan besok baru dibawa ke Tegal," kata Agung, salah satu rekan dekat almarhum.
Mendiang Slamet Gundono menjadi sosok penting dalam dunia pedalangan di Indonesia karena membawakan seni pedalangan dengan memilih media suket (rumput) sebagai wayangnya.
Penyampaian cerita pewayangan Gundono dengan gaya humor dan sederhana sehingga membuat pesan yang disampaikan di setiap pementasan mudah dipahami oleh masyarakat umum.