“Waktu akan berangkat, kontrak istri saya kata perusahaan yang memberangkatkan hanya dua tahun. Namun sejak berangkat bulan tiga tahun 2011 lalu, istri saya tidak pernah mengabari saya," ungkap Jupri, suami Dianatul Holidah, Sabtu (4/1/14).
Jupri mengaku pernah mendatangi kantor Perusahaan Jasa Tenaga Kerja Indonesia (PJTKI) yang memberangkatkan istrinya. Namun sayang, dia tidak pernah mendapatkan jawaban pasti.
“Saya sudah lima kali datang ke sana (PJTKI), waktu itu cuma dijawab suruh bersabar gitu,” ujar dia.
Ia meminta pertanggungjawaban kepada pengelola PJTKI untuk segera mencari tahu kabar tentang istrinya, serta memulangkannya ke Jember. “Kasihan anak saya, dia selalu menangis Tanya kapan ibunya akan pulang," katanya dengan sedih.
Sementara Sujiati, pengelola PT Mapan Samudra, PJTKI yang memberangkatkan Dianatul Holidah terkesan cuci tangan. Menurutnya, sejak dua bulan setelah bekerja, Dianatul Holidah lari dari rumah majikannya.
“Kami sebenarnya sudah meminta kepada salah satu staf, untuk menyampaikan kabar tersebut kepada keluarga Diana," katanya.
Saat ini, lanjut Sujiati, pihaknya sudah tidak aktif lagi menerima dan menyalurkan TKI ke luar negeri, karena sudah beralih profesi kerja. “Kalau kabur mau bagaimana lagi, kan tidak ada informasi, kita juga tidak bisa melacak," elaknya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.