Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rumah Tokoh Adat Ende Terbakar, 3 Orang Tewas

Kompas.com - 02/01/2014, 20:36 WIB

ENDE, KOMPAS.com - Tiga orang tewas dalam peristiwa kebakaran rumah milik mosalaki (tokoh adat), Siprianus Biro (56) di Desa Maurole, Kecamatan Maurole, Kabupaten Ende, Selasa (31/12/2013) dini hari.

Ketiga orang yang tewas, yakni Riskia Sakina Deviana Kitu alias Puput (5) putri dari mosalaki, Kritianus Baso (9) dan Nurizal Puput Ardyanto alias Dian (18), keponakan mosalaki. Ketiganya tewas terpanggang api. Diduga saat kejadian para korban sedang tidur lelap.

Kapolres Ende, AKBP Musni Arifin yang dikonfirmasi Pos Kupang membenarkan adanya peristiwa kebakaran rumah mosalaki Siprianus Biro (56) di Kecamatan Maurole, Kabupaten Ende, Selasa (31/12/2013) dini hari.

"Yang terbakar rumah panggung terbuat dari dinding bambu dan atap alang-alang dan sebagian seng," kata Musni, Kamis (2/1/2014).

Musni menceritakan, peristiwa itu terjadi pada pukul 03.00 Wita. Saksi, Albert--satpam Bank NTT Unit Maurole, yang  bersebelahan dengan tempat kejadian perkara (TKP)--melihat kobaran api dari rumah milik mosalaki itu. Albert berusaha menolong orang-orang yang ada di dalam rumah tersebut, (mosalaki dan istrinya) ternyata sudah keluar rumah. Albert melihat kobaran api dari ruang tengah, sehingga berteriak memanggil warga untuk memadamkan api.

Di dalam rumah tersebut terdapat tujuh orang, yaitu mosalaki bersama istri, anak tiga orang dan keponakan dua orang.

Akibat kebakaran, korban menderita kerugian material sekitar Rp 200 juta dan kehilangan tiga orang sanak keluarga.

Tindakan yang dilakukan polisi adalah membantu evakuasi dan pertolongan kepada korban bersama masyarakat sekitar serta memeriksa saksi-saksi, juga melakukan visum terhadap korban yang meninggal dunia, sekaligus melakukan olah TKP. 

Terkait penyebab kebakaran, Musni menyatakan bukan karena petasan. Dugaan sementara karena arus pendek listrik. Hal ini berdasarkan hasil pemeriksaan kepada para saksi maupun fakta sementara di TKP.

Namun demikian, belum menjadi kesimpulan terakhir karena masih dalam penyelidikan polisi. Dijelaskan, di ruangan yang mengalami kebakaran paling parah terdapat barang-barang elektronik, juga banyak terdapat sisa kabel-kabel.

"Informasinya sudah sering mengalami arus pendek dengan tanda-tanda meteran sering jatuh, dan ada yang pernah mengingatkan hal tersebut," ujar Musni.

Musni mengatakan dari pemeriksaan yang dilakukan polisi diketahui bahwa para korban yang meninggal dunia karena tidak bisa menyelamatkan diri.

"Para korban tidur dalam kamar yang terpisah. Korban Riskia Sakina Deviana Kitu (Puput), tidur bersama Nurizal Puput Ardyanto (Dian). Sedangkan salah satu keponakan yang bernama Kristianus Baso (9) tidur bersama dengan anak korban yang lain, namun saat kebakaran yang bersangkutan tidak mampu menyelamatkan diri," kata Musni.

Dikatakan, pihak polisi belum bisa menggali keterangan lebih mendalam dari para korban maupun pemilik rumah, karena yang bersangkutan masih trauma akibat kebakaran yang menimpa rumah juga menelan korban jiwa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com