Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Eurico Guterres Minta Maaf atas Ulah Bupati Ngada

Kompas.com - 01/01/2014, 11:59 WIB
Kontributor Timor Barat, Sigiranus Marutho Bere

Penulis


KUPANG, KOMPAS.com — Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Amanat Nasional (PAN) Nusa Tenggara Timur, Eurico Guterres, meminta maaf kepada para penumpang Merpati yang dirugikan akibat pemblokadean Bandara Turelelo Soa di Kabupaten Ngada, NTT.

"Kita minta maaf kepada saudara kita yang semestinya sudah harus tiba di Ngada atau sebaliknya yang dari Ngada tujuan Kupang, tapi harus tertunda atas kejadian itu, dan kita harap saudara-saudara kita mau memaafkan itu," kata Eurico kepada Kompas.com, Selasa (31/12/2013) malam.

Dia juga meminta kader PAN di Nusa Tenggara Timur untuk tenang menghadapi kasus tersebut, yang melibatkan Bupati Ngada Marianus Sae, yang juga politisi PAN. Menurutnya, semua orang sama di mata hukum, termasuk sang bupati.

Eurico mengatakan, tindakan blokade bandara itu, apa pun alasannya, adalah tindakan yang salah dan tidak bisa dibenarkan. Oleh karena itu, DPW PAN NTT menyerahkan sepenuhnya penyelesaian kasus tersebut kepada aparat penegak hukum yang sedang melakukan penyelidikan dan melakukan proses sesuai dengan hukum yang berlaku.

Dia mengaku, hingga kemarin malam, Marianus, selaku ketua DPD PAN Kabupaten Ngada, belum melaporkan perbuatannya itu, baik secara lisan maupun tertulis kepadanya selaku ketua DPW PAN NTT.

"Justru saya mendengar kasus itu dari saudara-saudara konsumen yang dirugikan, yang beberapa kali menyampaikan hal itu ke saya tentang kejadiannya. Selain itu, saya mengetahui kasusnya melalui media massa," ungkapnya.

Secara prinsip, kata dia, PAN tetap akan menyiapkan kuasa hukum untuk membela Marianus sebagai kader. Marianus sudah ditetapkan menjadi tersangka.

Marianus Sae diduga memerintahkan petugas Satpol PP Ngada untuk memblokade Bandara Turelelo Soa pada Sabtu (21/12/2013). Perintah ini muncul karena Marianus tidak mendapat tiket pesawat Merpati Nusantara Airlines rute Kupang-Bajawa.

Akibat tindakan otoriter itu, pesawat Merpati rute penerbangan Kupang-Bajawa yang mengangkut 54 penumpang tidak bisa mendarat. Pesawat tersebut akhirnya terpaksa kembali ke Bandara El Tari, Kupang.

Demikian pula dengan Merpati bernomor penerbangan 6516 Kupang-Soa, pesawat tersebut batal mendarat di Bandara Turelelo Soa. Bandara ini diblokade mulai pukul 06.15 Wita hingga pukul 09.00 Wita. Otoritas bandara tidak dapat berbuat banyak karena jumlah anggota Satpol PP Ngada yang menduduki landasan pacu bandara lebih banyak daripada petugas bandara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com