Informasi yang dihimpun Kompas.com di tempat kejadian, Jumat siang menyebutkan, jasad Nikolas ditemukan kali pertama oleh Ludovikus Siki (54), warga Desa Femnasi, di bawah pohon jambu biji. Ketika ditemukan, korban sudah terbaring kaku dan terdapat luka lecet di kaki sebelah kanan.
Lodovikus ketika ditemui Kompas .com di kediamannya mengatakan, dirinya menemukan korban di puncak gunung, saat dia hendak memberi makan hewan ternak miliknya yang diikat tak jauh dari tempat korban ditemukan.
“Saya tadi mau pergi kasih makan sapi di atas gunung, dan sampai di atas gunung anjing menggonggong ke arah pohon jambu. Saya lihat ada orang tidur dan tak bergerak. Saya langsung turun dan laporkan ke komandan Linmas Desa Femnasi Marsel Taus dan Babinsa Serda Edu Fernandes dan kemudian dilaporkan juga ke polisi,” ungkapnya.
Ditemui terpisah, Kepala Sub Bagian Hubungan Masyarakat (Kasubag Humas) Polres TTU Iptu Sefnat SY Tefa mengatakan, korban diduga kuat mengalami overdosis miras karena dari mulutnya tercium bau alkohol.
“Menurut keluarganya, korban setiap hari selalu mengonsumsi miras dan tadi waktu di TKP juga tercium bau alkohol miras,” kata Sefnat.
Lanjut Sefnat, polisi yang ingin membawa jenazah Nikolas ke rumah sakit untuk diotopsi, ditolak oleh keluarga korban. Akhirnya jenazah Nikolas dibawa kembali ke rumahnya. "Meskipun keluarganya menolak, namum polisi akan menyelidiki kasus ini dan mengusut sampai tuntas sehingga bisa diketahui penyebab pasti yang bersangkutan meninggal,” pungkasnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.