Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kesiapan Aceh Masih Minim

Kompas.com - 27/12/2013, 10:27 WIB
Mohamad Burhanudin

Penulis

BANDA ACEH, KOMPAS.com — Pada Kamis (26/12), bencana gempa dan tsunami Aceh genap berlalu sembilan tahun. Namun, dalam kurun waktu hampir satu dekade ini, kesiapan mitigasi kebencanaan di Aceh untuk menghadapi ancaman bencana di masa mendatang masih jauh dari memadai.

Ketua Program Magister Kebencanaan Universitas Syiah Kuala Banda Aceh Dirhamsyah, Kamis (26/12), mengungkapkan, belum terlihat ada langkah nyata dari pemerintah, baik pusat maupun daerah, untuk meningkatkan sarana dan prasarana mitigasi bencana, seperti penambahan escape building tsunami, jalur evakuasi yang memadai, dan sosialisasi penerapan konstruksi bangunan yang menunjang evakuasi kepada masyarakat.

Dia mencontohkan, 11 escape building yang sudah dibangun sejak masa Badan Rehabilitasi dan Rekonstruksi Aceh-Nias, saat ini tak sepadan lagi dengan kapasitas orang atau jumlah penduduk yang tinggal di sekitarnya. Padahal, jumlah penduduk di Aceh yang tinggal di pesisir terus meningkat seiring waktu.

Untuk membangun escape building dalam jumlah besar, ujar dia, dibutuhkan dana yang tak sedikit. Hal itu sebenarnya bisa diatasi dengan menyosialisasikan kepada masyarakat agar menyediakan tambahan bangunan di bagian atas sebagai tempat evakuasi. Cara ini cocok untuk perkantoran dan pertokoan. Selain itu, sampai saat ini bangunan di Aceh umumnya juga belum disiapkan tahan gempa. Karena itu, pemerintah harus menggencarkan lagi sosialisasi masalah ini.

Direktur Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) Aceh Muhammad Nur mengatakan, ancaman bencana di Aceh ke depan tak hanya dari gempa dan tsunami. Bencana banjir dan longsor juga terus mengintai. Kerugian akibat banjir dan longsor di Aceh dalam empat tahun terakhir bahkan sudah di atas Rp 1,2 triliun. Ironisnya, Pemerintah Aceh justru abai dengan persoalan ini.

Ketua Divisi Kebijakan Publik Masyarakat Transparansi Aceh Hafidh Polem mengatakan, meski kebencanaan menjadi salah satu prioritas Pemprov Aceh, anggaran yang disediakan untuk sektor ini tergolong sangat kecil.

Bertepatan dengan momen sembilan tahun gempa dan tsunami, ribuan warga di Banda Aceh dan sekitarnya mengadakan acara peringatan di sejumlah tempat. Di Taman Ratu Safiatuddin, peringatan dihadiri Wakil Gubernur Aceh Muzakir Manaf, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Azwar Abubakar, serta sejumlah pejabat muspida Aceh. (HAN)


Baca juga: Nestapa Setelah Sembilan Tahun Bencana Aceh

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com