Akibatnya, 21 orang anak bawah lima tahun (Balita) terpaksa diungsikan ke masjid. Puluhan rumah di Kompleks Swadaya Mas dan Legiun Veteran Republik Indonesia (LVRI) yang dihuni 78 Kepala Keluarga (KK) dengan 290 jiwa terendam banjir setinggi 1 meter.
Warga pun terpaksa mengungsi ke mesjid Attauyibah yang berada di daerah ketinggian dan sebagian pun memilih tinggal di rumahnya untuk menjaga aksi pencurian. Dari jumlah warga yang mengungsi di Masjid Attauyibah tercatat, 77 orang laki-laki, 82 perempuan dan 21 orang balita.
Mereka mulai mengungsi sejak, Selasa (24/12/2013) kemarin. Menurut salah seorang warga saat ditemui di tempat pengungsian, Cia (28) warga Kompleks LVRI mengatakan, setiap musim hujan kedua kompeks di wilayah itu terendam banjir.
"Memang setiap tahun dua kompleks di Kelurahan Batua terendam banjir. Buku-buku pelajaran sekolah tiga anakku semua terendam banjir," katanya.
Sementara itu, Andi Aso (35) warga Kompleks Swadaya Mas ini mengaku tidak semua warga mengungsi ke masjid. Sebagian warga memilih menetap di rumahnya meski terendam banjir untuk mengantisipasi aksi pencurian.
"Tidak semua yang mengungsi, katanya mereka takut barang-barangnya dicuri. Kalau di rumah saya ketinggian air cuman sampai pinggang," ungkap Andi Aso.
Kepala Kelurahan Batua, Jufri berharap adanya bantuan dari pihak pemerintah Kota Makassar untuk warganya yang dilanda banjir. Menurutnya, bantuan yang paling dibutuhkan warganya saat ini adalah bahan makanan, pakaian dan obat-obatan.
"Untuk sementara kita warga membuat dapur umum, namun mereka membutuhkan bahan makanan, pakaian dan obat-obatan. Jadi ya kita berharap adanya bantuan dari pemerintah kota Makassar maupun dermawan yang ingin membantu warga kami yang dilanda musibah," harapnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.