Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Peringati 9 Tahun Tsunami dengan Ziarah ke Kuburan Massal

Kompas.com - 25/12/2013, 17:53 WIB
Kontributor Kompas TV, Raja Umar

Penulis


BANDA ACEH, KOMPAS.com
- Puluhan warga Kabupaten Aceh Barat, Provinsi Aceh, mempringati sembilan tahun gempa dan tsunami Aceh, Rabu (25/12/2013) siang tadi. Mereka berziarah ke salah satu lokasi kuburan massal korban tsunami di Desa Suak Indrapuri, untuk mendoakan para kerabat mereka yang menjadi korban dalam tragedi itu.
 
Berdasarkan pantauan Kompas.com, puluhan warga dari berbagai usia mendatangi lokasi makam dengan menenteng perlengkapan seperti tikar untuk alas tempat duduk, parang dan nasi bungkus bekal kenduri makan bersama.

Setelah membersihkan lokasi makam, mereka kemudian membentangkan tikar sebagai alas tempat duduk. Setelah itu, mereka mulai berzikir dan doa bersama. Setelah menjalankan ritual tersebut, mereka kemudian makan kenduri bersama.
 
Lokasi kuburan massal yang didatangi warga itu terletak tidak jauh dengan bibir pantai laut kawasan Suak Indrapuri. Luas lokasi kuburan massal itu sekitar 50 meter persegi. Di lokasi ini dikebumikan ratusan korban gempa dan tsunami sembilan tahun lalu.
 
Namun lokasi kuburan massal itu terlihat seperti tak terurus karena tidak dipugar seperti kuburan massal lainnya. Di tengah lokasi kuburan massal hanya ditandai dengan plang kayu kecil bertuliskan “Kuburan Massal” dengan huruf besar. Sementara di sekililingnya hanya dipagar dengan kawat duri dan kayu yang sudah rapuh.
 
Menurut Edi Candra, koordinator gerakan pejuang korban tsunami, setiap tahun mereka berziarah ke kuburan massal untuk mendoakan saudara mereka yang mininggal saat tsunami. “Kami melakukan doa bersama hari ini karena biar tidak bersamaan dengan peringatan sembilan tahun tsunami yang diselenggarakan oleh pemerintah setempat. Kalau besok semua melakukan doa bersama, kami pilih lebih awal satu hari, biar tidak beradu," kata Edi kepada Kompas.com saat dijumpai di lokasi kuburan massal, Rabu.
 
Kepada Pemerintah Kabupaten Aceh Barat, Edi berharap lokasi ini segera dipugar seperti kuburan massal lainnya. “Sudah sembilan tahun tsunami, pemerintah terkesan mengabaikan lokasi ini, kalau tidak dipugar, lokasi kuburan massal ini dikhawatirkan akan hilang," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com