Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Solar Langka, Sopir Truk Demo Pertamina

Kompas.com - 23/12/2013, 14:08 WIB
Kontributor Kendari, Kiki Andi Pati

Penulis


KENDARI, KOMPAS.com 
- Puluhan supir truk yang tergabung dalam Persatuan Sopir Truk (Persot) Kota Kendari, berunjukrasa di depot Pertamina setempat, Senin (23/12/2013).

Mereka melontarkan protes atas maraknya antrean truk solar subsidi, di seluruh Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Kendari. Padahal, Pertamina Kendari tidak pernah mengurangi kuota solar tersebut.

Ketua Persot Kendari, Alan dalam orasinya menyatakan, pihaknya sering merugi akibat antrean panjang kendaraan selama pengisian solar di setiap SPBU. "Jangan sampai antrean solar akibat adanya indikasi penimbunan solar bersubsidi yang dilakukan oleh berbagai oknum mafia solar bersubsidi. Ini terjadi karena ada dugaan permainan dari berbagai pihak, terutama SPBU," teriak Alan di depan Depot Pertamina Kendari.

Menurutnya, para sopir dan pemilik kendaraan berbahan bakar solar harus merugi. Oleh karena itu pihaknya mendesak Pertamina dan pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara, untuk mencabut izin SPBU nakal yang diduga melakukan penyelewengan dalam distribusi solar bersubsidi.

"DPRD Sultra harus segera membentuk tim pemantau yang terdiri dari berbagai pihak, guna mengawasi pendistribusian solar bersubsidi. Kami juga meminta Kapolda Sultra untuk membongkar mafia solar bersubsidi, dan menangkap pelakunya," tambah Alan.

Para sopir mendesak pihak Pertamina melakukan razia di setiap SPBU di kota Kendari, menyusul banyaknya laporan mobil tangki modifikasi yang mengisi solar.

Humas Pertamina Kendari, Denny mengaku, Pertamina siap memberikan sanksi kepada SPBU yang kedapatan melanggar. "Sudah banyak SPBU yang bandel kami berikan sanksi dengan tidak menyuplai solar selama 14 hari, jadi aturannya sudah jelas," tegasnya.

Dalam aksinya, puluhan truk diparkir di sepanjang jalan menuju depot Pertamina, Kelurahan Kasilampe, Kecamatan Kendari, memacet arus lalulintas di jalan antar kabupaten.

Tak hanya sopir truk, aksi ini juga diikuti puluhan mahasiswa yang berasal dari Ampera dan Gema Perda. Para pengunjukrasa membubarkan diri dengan tertib dan melanjutkan aksinya di DPRD Sultra.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com