Banyaknya pemudik di atas kapal membuat kapal tersebut terlihat miring. Ribuan pemudik ini tampak rela berdesak-desakn di atas kapal. Bahkan, sebagian penumpang lain harus berdiri di atas sekoci dan bagian depan kapal.
Pantauan di pelabuhan Yos Sudarso Ambon, para pemudik ini mulai berdesak-desakan saat kapal mulai mengangkut penumpang ke atas kapal.
Kapal perintis Maloli yang akan berlayar menuju Kabupaten Maluku Barat Daya (MBD) ini berkapasitas kurang lebih 500 penumpang. Namun karena minimnya kapal angkutan laut ke wilayah tenggara, ribuan pemudik ini terpaksa nekat berjubel di atas kapal.
Sejumlah penumpang mengaku, meski berdesak-desakan mereka terpaksa nekat berlayar dengan kapal tersebut karena kapal Maloli merupakan satu-satunya kapal dengan tujuan tenggara jauh.
Warga juga mengeluhkan minimnya sarana angkutan laut saat lonjakan penumpang jelang natal dan tahun baru. “Kapal ini sudah tidak layak lagi, mestinya pemerintah bisa menyediakan kapal yang lebih besar dan lebih layak lagi agar dapat mengantisipasi lonjakan penumpang seperti ini,” kata Rocky Markau salah seorang calon penumpang kapal tersebut.
Meski dinilai tidak layak, namun para penumpang ini berharap mereka akan tiba di kampung halaman mereka dengan kapal tersebut dalam keadaan selamat.
”Mau bagaimana lagi tidak ada kapal yang memadai. Kita hanya berharap semoga pelayaran berjalan dengan baik dan kita bisa sampai dengan selamat,” kata penumpang lainnya, Martina Letkory.
Sebelumnya pada Minggu kemarin ribuan penumpang yang akan merayakan natal juga meninggalkan pelabuhan Yos Sudarso Ambon menuju sejumlah daerah di Maluku seperti Tual, Banda dengan menggunakan KM Tidar. Diperkirakan puncak lonjakan arus mudik Natal terjadi pada hari ini.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.