Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jika Ada Tersangka, ITN Siapkan Kuasa Hukum

Kompas.com - 18/12/2013, 16:47 WIB
Kontributor Malang, Yatimul Ainun

Penulis


MALANG, KOMPAS.com - Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang, Jawa Timur, akan menyiapkan bantuan hukum untuk mahasiswa yang ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus kematian Fikri Dolasmantya Surya ketika mengikuti Kemah Bakti Desa (KBD) yang digelar Jurusan Teknik Planologi.

Hal itu dikatakan Rektor ITN Soeparno Djiwo saat ditemui di kampus ITN, Rabu (18/12/2013) sore. "Jika nantinya sampai ada tersangka, kita (ITN) akan menyiapkan kuasa hukum, untuk mendampingi mahasiswa. Karena kegiatan yang dilakukan adalah kegiatannya kampus. Harus didampingi nantinya," kata Soeparno.

Soeparno menambahkan pihaknya sudah menjalin komunikasi dengan konsultan hukum. "Yang jelas kita akan menyiapkan tim kuasa hukum. Saat ini belum dibentuk," jelas Soeparno.

Seperti diberitakan tim penyidik gabungan Polda Jatim dan Polres Malang telah meminta keterangan 102 peserta KBD dalam beberapa hari terakhir untuk menyelidiki dugaan adanya kekerasan dalam kegiatan yang diadakan di Kecamatan Sumbermanjing Wetan, Kabupaten Malang, pada 12 Oktober tersebut.

Soeparno menyatakan masih mendalami foto-foto yang menunjukkan sejumlah adegan kekerasan dan disebut-sebut terjadi selama KBD tersebut. "Jika nantinya betul-betul hukan foto kegiatan mahasiswa ITN, kita bisa menempuh jalur hukum. Tujuan kita hanya ingin keadilan. Kita akan bersikap profesional," Soeparno menegaskan.

Pada kesempatan itu, Soeparno meminta media memberitakan kasus ini secara proporsional dan berimbang. "Jika belum diketahui kebenarannya, harus dilakukan verifikasi," pungkasnya.

Fikri Dolasmantya Surya meninggal ketika mengikuti ospek atau Kemah Bakti Desa yang diadakan di kawasan Pantai Goa China di Desa Sitiarjo, Sumbermanjing Wetan, Kabupaten Malang, pada 12 Oktober lalu.

Kematian Fikri diduga akibat kekerasan fisik yang diterimanya selama mengikuti kegiatan tersebut. Hasil pemeriksaan terhadap 102 peserta KBD juga mengungkap adanya kekerasan fisik yang dialami mahasiswa baru dari panitia KBD.

Kasat Reskrim Polres Malang Aldy Sulaiman mengatakan, tidak satu pun peserta KBD yang mengaku melihat secara langsung apakah Fikri juga mengalami kekerasan fisik selama mengikuti KBD.

"Tapi susahnya, saat kekerasan terjadi, peserta lainnya tidak bisa melihat secara langsung. Hanya mendengar jika Fikri menjerit kesakitan," kata Aldy saat ditemui di kampus ITN, Rabu sore.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com