Hidup Atmani dilingkupi kemiskinan. Rumah tempat tinggal Atmani terbuat dari bambu tanpa kamar. Di tengah kesendiriannya, Atmani bertahan hidup dengan berjualan daun singkong yang diambilnya di pagar-pagar rumah milik tetangga.
Daun singkong itu dijualnya ke pasar desa setempat dan hasilnya dibelikan beras dan lauk-pauk untuk dimakan sehari-hari.
Selain dijual ke pasar, daun singkong milik Atmani juga dibeli pedagang yang kerap mampir ke rumahnya. Di musim hujan seperti sekarang ini, Atmani sangat mudah mendapatkan daun singkong. Namun ketika musim kemarau, Atmani hidup mengandalkan uluran tangan tetangganya.
Atmani, saat ditemui Kompas.com, Selasa (17/12/2013), sedang memungut lembar demi lembar daun singkong di depan rumahnya. Pohon singkong itu menjadi pagar hidup di halaman rumahnya. "Kalau di pagar saya habis saya minta ke tetangga yang punya pohon singkong," kata Atmani.
Tak banyak uang yang diperoleh Atmani dari hasil penjualan singkong tersebut. Sehari Atmani terkadang mendapatkan uang Rp 5.000-10.000. Uang itu disimpan untuk kebutuhan sehari-hari.
Fatmawati Fardan, tetangga Atmani, sering memberi makan Atmani. Baik itu berupa uang atau makanan yang sudah dimasak. Bahkan, terkadang dirinya memberikan uang untuk dibelanjakan. Itu bentuk keprihatinannya terhadap kondisi Atmani.
"Saya tak tega melihat orang sepuh seperti dia tinggal sendirian," kata Fatmawati.
Selama ini, Atmani jarang mendapatkan perhatian dari pemerintah. Bahkan ketika sakit, Atmani dibawa tetangganya untuk berobat ke puskesmas. "Saya ajak tetangga untuk mengobati Atmani kalau kebetulan dia sakit dan biayanya kita tanggung," imbuh Fatmawati.
Atmani pun mengaku hanya ingin membeli ayam untuk diternak dan dijual telurnya agar punya penghasilan sampingan di luar pekerjaannya menjual daun singkong. "Saya ingin punya ayam betina lima ekor saja dan dua ayam jantan. Telurnya bisa dijual dan ditetaskan kemudian dijual anak ayamnya," ungkap Atmani.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.