Kepada wartawan, Kamis (13/12/2013), Arief Setiyawan mengakui dia memang diberhentikan dari jabatan. "Benar, saya diberhentikan. Tapi baru secara lisan. Surat keputusan pemberhentian belum saya terima dari rektor," katanya.
Pemberhentian tersebut katanya, sebenarnya sudah berlangsung lama. "Sudah beberapa hari setelah kejadian," katanya singkat.
Arief mengaku menerima keputusan itu. "Saya menerima keputusan itu. Karena dunia pendidikan itu harus memberikan contoh yang terbaik. Selain itu, jabatan di dunia pendidikan itu berbeda dengan jabatan di dunia politik," katanya.
Selain Arief, Ketua Jurusan (Kajur) Planologi Ibnu Sasongko juga mengalami nasib sama. Keduanya diberhentikan karena dinilai lalai dalam mengawasi Orentasi Kemah Bakti Desa (KBD) dan Temu Akrab jurusan Planologi ITN, di Kawasan Pantai Goa China di desa Sitiarjo Sumbermanjing Wetan, Kabupaten Malang 13 Oktober 2013 lalu.
Dalam kegiatan Ospek tersebut, Fikri Dolasmantya Surya, mahasiswa baru asal Mataram, meninggal dunia. Kematian itu, diduga akibat tindakan kekerasan yang dilakukan pihak panitia keamanan Ospek.
"Yang jelas, keputusan itu, murni karena ada penilaian kelalaian mengawasi kegiatan mahasiswa itu," lanjut Arief.
Dia menjelaskan pelengseran dari jataban itu tidak berarti status kekaryawanannya dicabut. "Tidak, hanya jabatan Sekjur saja. Untuk status karyawan tidak semudah itu untuk memberhentikan. Masih butuh proses lama," katanya.
Sementara itu, menurut Rektor ITN, Soeparno Djiwo menegaskan, bahwa pemberhentian itu, bukan mendadak. "Mereka sudah kita beritahu jauh hari sebelumnya. Tetapi, mereka harus menyelesaikan masalahnya terlebih dahulu," tegas Soeparno.
"Berkasnya sudah ada di meja saya. Kalau masalah laporan pertanggungjawaban kegiatan PJMB (Pengenalan Jurusan Mahasiswa Baru), sudah selesai baru saya serahkan ke yang bersangkutan," katanya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.