Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pihak Keluarga Minta Polisi Usut Kematian Fikri

Kompas.com - 11/12/2013, 15:26 WIB
Kontributor Malang, Yatimul Ainun

Penulis


MALANG, KOMPAS.com — Keluarga almarhum Fikri Dolasmantya Surya akhirnya angkat bicara tentang kematian mahasiswa baru Jurusan Planologi Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang tersebut.

Rabu (11/12/2013) sore, pihak keluarga mendatangi Polres Malang untuk meminta agar kasus Fikri diusut tuntas. Paman Fikri, Muhammad Nurhadi, menyerahkan surat pernyataan yang berbunyi keluarga menerima kematian Fikri. Surat tersebut diterima Kepala Bagian Humas Polres Malang AKP Ni Nyoman Sri.

"Namun, di dalam pernyataan itu, yang ditulis tangan, ada pernyataan tambahan yang berisi: 'Saya keluarga Fikri, bersedia tanda tangan surat pernyataan, kalau tidak ada kekerasan dalam kegiatan Ospek tersebut. Namun, jika meninggalnya hanya karena dehidrasi (kekurangan cairan)'. Itu yang ditulis pihak keluarga," katanya.

Intinya, beber Ni Nyoman, kedatangan paman Fikri itu hanya ingin mengonfirmasi kematian Fikri yang ramai diberitakan di berbagai media. "Selain itu, juga menanyakan hasil gelar yang dilakukan Polres. Kita mengatakannya, akan bentuk tim khusus Polres dan Polsek Sumbermanjing Wetan," katanya.

Pihak Polres juga akan terus menelusuri kasus tersebut hingga tuntas. "Awalnya, keluarga ikhlas kematian Fikri. Tapi setelah melihat pemberitaan di media, (keluarga) ingin tahu kebenaran kematian Fikri. Jika terjadi kekerasan, pihak keluarga meminta kasus Fikri itu dituntaskan," kata Ni Nyoman.

Pernyataan tambahan tersebut, katanya, memang benar-benar pernyataan yang dibuat oleh keluarga. "Setelah saya telepon ke M Nurhadi itu," kata Ni Nyoman.

Diberitakan sebelumnya, Fikri Dolasmantya Surya adalah mahasiswa baru (maba) Jurusan Planologi Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang, yang meninggal saat mengikuti Orentasi Kemah Bakti Desa (KBD) dan Temu Akrab di Kawasan Pantai Goa China di Desa Sitiarjo Sumbermanjing Wetan (Sumawe), Kabupaten Malang, 13 Oktober 2013 lalu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com