Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

LSM: Sumbangan Pesta Pelantikan Gubernur Kaltim Bisa Jadi Suap

Kompas.com - 10/12/2013, 19:16 WIB
Kontributor Samarinda, Yovanda Noni

Penulis

SAMARINDA, KOMPAS.com – Kelompok Kerja 30 (Pokja 30), sebuah lembaga swadaya masyarakat yang intens menyoroti berbagai persoalan sosial dan politik di Kalimantan Timur, menilai tingkah jor-joran pemerintah dalam menggelar pesta rakyat pelantikan Gubernur Kaltim terpilih adalah hal yang sia-sia.

Hal itu ditegaskan oleh Direktur Pokja 30, Carolus Tuah kepada Kompas.com, Selasa (10/12/2013). Menurutnya, untuk memangku sebuah jabatan menjadi orang nomor satu di Kaltim bukan disambut dengan cara gila-gilaan seperti menggelar perayaan. Cukup dengan ucapan selamat, maka si pemimpin akan lebih terhormat. Terlebih, mendekati masa pelantikan yang jatuh pada 17 Desember 2013 di kompleks stadion Palaran itu diwarnai banyak aksi demonstrasi masyarakat. Seharusnya, pemerintah tidak menggelar pesta pelantikan yang kelihatan "Wah".

“Saya sudah dengar rencana perayaan pesta rakyat itu. Sebenarnya, yang dilakukan para pemangku jabatan itu adalah tindakan sia-sia. Mereka gagal menunjukkan contoh keteladanan sebagai pemerintah,” tegasnya, Selasa (10/12/2013).

Apalagi, lanjut Tuah, pemerintah mengklaim jika dana yang digunakan merupakan dana sumbangan para pejabat. Tapi pejabat siapa saja yang menyumbang tidak jelas, dan sumbangan itu pun tidak dilaporkan. Maka, besar kemungkinan, hasil sumbangan untuk pelantikan tersebut bisa menjadi suap untuk Gubernur Kaltim 2013-2018.

“Sumbangan apapun bentuknya, jika dari para pejabat dan untuk Gubernur, maka harus dilaporkan. Jika tidak, maka jajaran antikorupsi pemerintah hanya omong kosong. Ini bisa bergeser menjadi suap, tentunya dari pejabat yang menyumbang yang sejatinya adalah bermental penjilat untuk mempertahankan posisinya di pemerintahan,” jelas Tuah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com