Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polres Malang Usut Kematian Fikri akibat Ospek

Kompas.com - 10/12/2013, 17:32 WIB
Kontributor Malang, Yatimul Ainun

Penulis


MALANG, KOMPAS.com — Kepolisian Resor Kota Malang akan menyelidiki kasus kematian mahasiswa asal Mataram, Fikri Dolasmantya Surya (20), yang terjadi saat mengikuti kegiatan Orentasi Kemah Bakti Desa (KBD) dan Temu Akrab di kawasan Pantai Goa China di Desa Sitiarjo, Sumbermanjing Wetan (Sumawe), Kabupaten Malang, pada 13 Oktober 2013 lalu.

Penyelidikan dilakukan setelah kepolisian mendapat laporan dari mahasiswa asal Mataram yang menempuh kuliah di beberapa perguruan tinggi di Malang.

Kasat Reskrim Polres Malang AKP Aldy Sulaeman menjelaskan, pihaknya siap melindungi para saksi yang mengetahui penyebab kematian Fikri saat mengikuti ospek di Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang. "Saat kasus terjadi, sejumlah pihak mengatakan, kematian Fikri akibat kelelahan mengikuti ospek," katanya, Selasa (10/12/2013).

Namun, dari beberapa pengakuan para saksi dan temuan mahasiswa asal Mataram, kematian Fikri diduga akibat kekerasan yang dilakukan panitia terhadap korban. "Dengan gelar perkara, kita berharap polisi bisa mengetahui kronologi kasus yang pernah ditangani oleh Polsek Sumbermanjing Wetan itu," kata Aldy.

Menurutnya, saat kasus itu ditangani Polsek Sumbermanjing Wetan, kendala yang dihadapi adalah tidak adanya saksi yang bersedia bicara. "Susahnya juga, pihak keluarga saat itu tidak mau melakukan otopsi," katanya.

Aldy mengaku, pihaknya juga tidak bisa membongkar makam Fikri karena jenazahnya dipastikan sudah menjadi kerangka sehingga sulit diotopsi. Yang jelas, tegas Aldy, pihaknya akan melindungi para saksi yang memberikan keterangan kepada pihak kepolisian.

"Saksi berhak untuk mendapatkan perlindungan, dan kita wajib memberikan perlindungan kepada para saksi," tegasnya.

Aldy menilai, dengan adanya demo dari para mahasiswa asal Mataram di Malang itu, jelas ada hal yang tidak beres atas kematian Fikri. "Kita tunggu hasil penyelidikan kita selanjutnya," tandas Aldy.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com