Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 10/12/2013, 14:11 WIB
|
EditorKistyarini

AMBON, KOMPAS.com - Penolakan terhadap kehadiran PT Menara Group, perusahaan yang akan membangun perkebunan tebu di Kabupaten Kepulauan Aru, Maluku, terus berdatangan. Penolakan tidak hanya datang dari berbagai elemen masyarakat di Maluku namun juga dari mancanegara.

Ketua Koalisi Save Aru, Dr Jacky Manuputty mengungkapkan gerakan kampanye penolakan kehadiran PT Menara Group di Aru dilakukan dengan berbagai cara, dengan melibatkan sejumlah pihak. Hal ini sengaja dilakukan sebagai bentuk protes atas rencana penguasaan tanah masyarakat oleh perusahan tersebut seluas 500.000 hekter di Kabupaten Aru.

“Ada 14.000 dukungan bagi gerakan Save Aru dari sekitar 65 negara di dunia, mereka ikut menandatangani petisi penolakan terhadap kehadiran perkebunan tebu di Aru,” ungkap Jacky saat menggelar konfrensi pers di Ambon, Selasa (10/12/2013) siang tadi.

Koalisi save Aru sendiri melibatkan berbagai pihak mulai dari Universitas Pattimura Ambon, Dewan Kehutanan Nasional Maluku, Aliansi Masyarakat Adat Nusantara Wilayah Maluku, Aktivis Pencinta Alam se Maluku, Dewan Pimpinan Daerah Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Maluku, Angkatan Muda Gereja Protestan Maluku (AMGPM) Komunitas Ambon Bergerak dan sejumlah elemen masyarakat lainnya.

Jacky menjelaskan, sejumlah ilmuan yang pernah melakukan penelitian di Aru juga telah memberikan dukungan kepada gerakan penolakan tersebut, dan berjanji dalam waktu dekat akan mengunjungi Aru.

”Terakhir saya baru mendapatkan informasi sejumlah peneliti yang pernah meneliti di Aru akan memeberikan dukungan dengan datang ke Aru. Termasuk peneliti dari Jerman,” katanya.

Dalam keterangannya Jakcky mendesak pemerintah segera meninjau kembali seluruh bentuk perizinan yang telah dikeluarkan pemerinah baik pusat maupun daerah terkait izin operasi perusahan tersebut.

Menurut Jacky segala bentuk perizinan pengoperasian PT Menara Group harus dicabut. “Izin pengoperasian PT Menara Group harus dibatalkan. Kami menganggap perizinan yang dikeluarkan illegal karena izin tersebut keluar sebelum dikeluarkannya Amdal,” jelas Jacky.

Padahal lanjut Jacky, dari sisi ekologi kehadiran PT Menara Group di Aru akan sangat berdmpak terhadap kerusakan lingkungan di daerah itu. Jacky juga menegaskan gerakan kampanye penolakan tehadap kehadiran PT Menara Group di Aru akan terus dilakukan hingga pemerintah mau mencabut kehadiran perusahan itu di Aru.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Video rekomendasi
Video lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Cerita di Balik Keindahan Nepal Van Java dan Peran Gubernur Jateng Ganjar Pranowo

Cerita di Balik Keindahan Nepal Van Java dan Peran Gubernur Jateng Ganjar Pranowo

Regional
Bupati Wonogiri: Pancasila Jadi Filter agar Bangsa Tidak Alami Disorientasi

Bupati Wonogiri: Pancasila Jadi Filter agar Bangsa Tidak Alami Disorientasi

Regional
Sebelas Serigala Berbulu Domba!

Sebelas Serigala Berbulu Domba!

Regional
Jadi Pembicara BOSF, Kang Emil Ajak Generasi Muda Perkuat Semangat untuk Bawa Perubahan

Jadi Pembicara BOSF, Kang Emil Ajak Generasi Muda Perkuat Semangat untuk Bawa Perubahan

Regional
Manfaat Program Sekoper Cinta Telah Dirasakan Banyak Perempuan di Jabar

Manfaat Program Sekoper Cinta Telah Dirasakan Banyak Perempuan di Jabar

Regional
Genjot Sektor Pertanian hingga Kesehatan, Pemerintah Ingin Masyarakat Rasakan Manfaat Pembangunan di Sumsel

Genjot Sektor Pertanian hingga Kesehatan, Pemerintah Ingin Masyarakat Rasakan Manfaat Pembangunan di Sumsel

Regional
Gubernur Kaltara Terima Penghargaan Anugerah Merdeka Belajar dari Kemendikbud Ristek

Gubernur Kaltara Terima Penghargaan Anugerah Merdeka Belajar dari Kemendikbud Ristek

Regional
Jangan Lupakan Mereka yang Mengalami Musibah

Jangan Lupakan Mereka yang Mengalami Musibah

Regional
Pemkot Semarang Raih Opini WTP 7 Kali Berturut-turut, Mbak Ita: Semua Milik Rakyat

Pemkot Semarang Raih Opini WTP 7 Kali Berturut-turut, Mbak Ita: Semua Milik Rakyat

Regional
Dampingi Pangdam Jaya, Walkot Benyamin Resmikan Dua Koramil Baru di Tangsel

Dampingi Pangdam Jaya, Walkot Benyamin Resmikan Dua Koramil Baru di Tangsel

Regional
Cerita 2 Petani Milenial yang Sukses Raup Omzet Fantastis dari Berjualan Sayur hingga Kopi

Cerita 2 Petani Milenial yang Sukses Raup Omzet Fantastis dari Berjualan Sayur hingga Kopi

Regional
Wisuda 4.095 Petani Milenial, Kang Emil Ingin Ada Tenaga Kerja di Sektor Pertanian Berkelanjutan

Wisuda 4.095 Petani Milenial, Kang Emil Ingin Ada Tenaga Kerja di Sektor Pertanian Berkelanjutan

Regional
Rasio Ketergantungan Penduduk di Kota Metro Capai 42,32 Persen, Siap Menuju Metro Emas 2037

Rasio Ketergantungan Penduduk di Kota Metro Capai 42,32 Persen, Siap Menuju Metro Emas 2037

Regional
Herman Deru Minta Semua Pihak Dukung Program Sosial dan Pemberdayaan bagi Lansia

Herman Deru Minta Semua Pihak Dukung Program Sosial dan Pemberdayaan bagi Lansia

Regional
Reformasi Birokrasi Jekek di Wonogiri Berhasil, Ketua Komisi III DPR: Sosok Berkelas

Reformasi Birokrasi Jekek di Wonogiri Berhasil, Ketua Komisi III DPR: Sosok Berkelas

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com