Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 09/12/2013, 12:07 WIB
|
EditorKistyarini

MALANG, KOMPAS.com — Meninggalnya Fikri Dolasmantya Surya, mahasiswa baru Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang, Jawa Timur, diduga akibat disiksa oleh oknum fendem (panitia keamanan ospek) Kemah Bakti Desa (KBD), yang berlangsung pada 9-13 Oktober 2013 lalu.

Menurut rekannya, Fikri, mahasiswa baru asal Mataram, Lombok, NTB, itu disiksa karena berupaya untuk melindungi para mahasiswa lain yang mengikuti ospek. "Fikri mencoba melindungi peserta ospek lainnya. Upaya itu diketahui oleh pihak panitia. Saat itu, panitia semakin brutal kepada Fikri," kata Lalu Mustaqim, koordinator aksi, kepada Kompas.com, Senin (9/12/2013).

Selain diperlakukan tidak wajar, Fikri dipanggil oleh pihak panitia dan terdengar suara penyiksaan Fikri di balik tenda oleh pihak panitia. "Para saksi mengaku, saat itu ada teriakan panitia, 'Kalau kau mau mati, mati saja kau. Biar dikubur di sini.' Itu teriakan panitia saat itu," jelas Mustaqim.

Selain itu, ia juga disiksa dengan cara disuruh membelakangi panitia dan dipukul serta disiksa oleh para fendem. "Saat itu, kondisi Fikri mulai kesakitan dan jarang tampak hadir dalam acara lainnya," katanya.

Para mahasiswa lainnya sejak 12 Oktober, saat acara mahasiswa menyusuri ladang di sekitar Goa China, Malang Selatan, sudah tidak lagi melihat sosok Fikri hingga malam terakhir. "Informasi yang diterima mahasiswa, Fikri berada di posko," katanya.

Namun, sejak Fikri tak lagi ikut ospek, pihak panitia mulai bersikap dingin dan tidak kasar. Bahkan, mahasiswa diberi makanan enak. "Saat istirahat, hari Sabtu, 13 Oktober, mahasiswa diberi makanan dan minuman cukup banyak. Hari itu juga acara ospek dibubarkan," katanya.

Namun, walau ospek dibubarkan secara mendadak, pihak mahasiswa belum mengetahui kasus apa yang terjadi. "Mahasiswa baru tahu, setelah ada di kampus ITN jika Fikri sudah meninggal dunia dan sudah ada di kamar jenazah RSSA Malang," kata Mustaqim.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Video rekomendasi
Video lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Cerita di Balik Keindahan Nepal Van Java dan Peran Gubernur Jateng Ganjar Pranowo

Cerita di Balik Keindahan Nepal Van Java dan Peran Gubernur Jateng Ganjar Pranowo

Regional
Bupati Wonogiri: Pancasila Jadi Filter agar Bangsa Tidak Alami Disorientasi

Bupati Wonogiri: Pancasila Jadi Filter agar Bangsa Tidak Alami Disorientasi

Regional
Sebelas Serigala Berbulu Domba!

Sebelas Serigala Berbulu Domba!

Regional
Jadi Pembicara BOSF, Kang Emil Ajak Generasi Muda Perkuat Semangat untuk Bawa Perubahan

Jadi Pembicara BOSF, Kang Emil Ajak Generasi Muda Perkuat Semangat untuk Bawa Perubahan

Regional
Manfaat Program Sekoper Cinta Telah Dirasakan Banyak Perempuan di Jabar

Manfaat Program Sekoper Cinta Telah Dirasakan Banyak Perempuan di Jabar

Regional
Genjot Sektor Pertanian hingga Kesehatan, Pemerintah Ingin Masyarakat Rasakan Manfaat Pembangunan di Sumsel

Genjot Sektor Pertanian hingga Kesehatan, Pemerintah Ingin Masyarakat Rasakan Manfaat Pembangunan di Sumsel

Regional
Gubernur Kaltara Terima Penghargaan Anugerah Merdeka Belajar dari Kemendikbud Ristek

Gubernur Kaltara Terima Penghargaan Anugerah Merdeka Belajar dari Kemendikbud Ristek

Regional
Jangan Lupakan Mereka yang Mengalami Musibah

Jangan Lupakan Mereka yang Mengalami Musibah

Regional
Pemkot Semarang Raih Opini WTP 7 Kali Berturut-turut, Mbak Ita: Semua Milik Rakyat

Pemkot Semarang Raih Opini WTP 7 Kali Berturut-turut, Mbak Ita: Semua Milik Rakyat

Regional
Dampingi Pangdam Jaya, Walkot Benyamin Resmikan Dua Koramil Baru di Tangsel

Dampingi Pangdam Jaya, Walkot Benyamin Resmikan Dua Koramil Baru di Tangsel

Regional
Cerita 2 Petani Milenial yang Sukses Raup Omzet Fantastis dari Berjualan Sayur hingga Kopi

Cerita 2 Petani Milenial yang Sukses Raup Omzet Fantastis dari Berjualan Sayur hingga Kopi

Regional
Wisuda 4.095 Petani Milenial, Kang Emil Ingin Ada Tenaga Kerja di Sektor Pertanian Berkelanjutan

Wisuda 4.095 Petani Milenial, Kang Emil Ingin Ada Tenaga Kerja di Sektor Pertanian Berkelanjutan

Regional
Rasio Ketergantungan Penduduk di Kota Metro Capai 42,32 Persen, Siap Menuju Metro Emas 2037

Rasio Ketergantungan Penduduk di Kota Metro Capai 42,32 Persen, Siap Menuju Metro Emas 2037

Regional
Herman Deru Minta Semua Pihak Dukung Program Sosial dan Pemberdayaan bagi Lansia

Herman Deru Minta Semua Pihak Dukung Program Sosial dan Pemberdayaan bagi Lansia

Regional
Reformasi Birokrasi Jekek di Wonogiri Berhasil, Ketua Komisi III DPR: Sosok Berkelas

Reformasi Birokrasi Jekek di Wonogiri Berhasil, Ketua Komisi III DPR: Sosok Berkelas

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com