Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banjir Bandang di Mitra Rusak Jembatan, Gereja, dan Masjid

Kompas.com - 06/12/2013, 22:29 WIB
Kontributor Manado, Ronny Adolof Buol

Penulis


MINAHASA TENGGARA, KOMPAS.com — Banjir bandang yang menerjang lima desa di Kecamatan Ratahan, Kabupaten Minahasa Tenggara (Mitra), Sulawesi Utara, telah menyeret sebuah jembatan di Desa Tosoraya hingga mengakibatkan badan jembatan lenyap.

"Kini jembatan di desa kami hancur dan jalan terputus. Tadi malam air sungai disertai dengan lumpur dan kayu-kayu besar tiba-tiba datang," ujar Karem, warga Desa Tosuraya, kepada Kompas.com, Jumat (6/12/2013).

Banjir bandang yang terjadi pada Kamis (5/12/2013) sore hingga malam hari itu bukan saja menghanyutkan jembatan, tetapi juga merendam beberapa tempat ibadah. Di Desa Tosuraya sendiri sebuah masjid terendam lumpur yang sangat tebal sehingga menimbulkan kerusakan di beberapa bagian. Sebuah bangunan gereja di Desa Lowu Utara turut pula dihantam banjir sehingga perabot dan peralatan ibadah ikut rusak.

Di Desa Rasi, pendeta dari Gereja Advent nyaris menjadi korban terjangan banjir andai tidak cepat menyelamatkan diri keluar dari dalam rumah dinas gereja. "Air sudah mencapai pinggang, beruntung pendeta dan keluarganya cepat keluar. Kini gedung gereja kami berantakan direndam lumpur. Perabot dan peralatan ibadah rusak," ujar Ketua Jemaat Gereja Advent Rasi, Berti Goni.

Selain jembatan dan gedung ibadah, banjir bandang juga merusak puluhan rumah warga. Sepuluh di antaranya rusak total, bahkan rata dengan tanah.

Bupati Mitra James Sumendap yang ditemui di lokasi bencana berjanji segera menurunkan bantuan tanggap darurat. "Bantuan kini sudah mulai dikerahkan. Posko kesehatan dan dapur umum sudah didirikan," ujar Sumendap.

Ratahan yang berjarak lebih dari 80 kilometer dari ibu kota provinsi Sulawesi Utara membuat kejadian yang terjadi pada Kamis malam tidak segera diketahui oleh warga Sulut lainnya. Namun, dari pantauan Kompas.com, berbagai pemangku kepentingan seperti Basarnas, Dinas Kesehatan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah, Relawan Bencana, aparat kepolisian, dan TNI sudah turun di lokasi bencana.

Hingga berita ini diturunkan, satu korban, Yanti Dili (11), warga Desa Rasi, dilaporkan hilang dan belum ditemukan. Upaya pencariannya masih terkendala oleh tebalnya lumpur serta banyaknya kayu berukuran besar yang memenuhi bekas terjangan banjir bandang tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com