Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dendam Sang Ayah atas Anaknya yang Tewas Disemen...

Kompas.com - 05/12/2013, 23:03 WIB
Kontributor Surabaya, Achmad Faizal

Penulis


SURABAYA, KOMPAS.com
— Aksi pembunuhan MW terhadap Taufik, seorang pedagang pasar warga Jalan Endrosono VII Surabaya, diduga kuat adalah aksi balas dendam. Korban adalah ayah dari Solihin, pembunuh balita yang jasad korbannya sempat disemen pada Februari lalu.

Kepada wartawan, MW—tersangka pembunuh Taufik—mengaku langsung teringat anaknya yang tewas mengenaskan saat melihat korban melintas dengan motor di Jalan Karang Tembok, Surabaya, beberapa saat sebelum kejadian pembunuhan. Saat itu, dia langsung bergegas pulang dan mengambil celurit.

"Saya tidak ingat apa-apa waktu itu, saya hanya teringat anak saya yang dibunuh oleh Solihin, anak H Taufik," katanya, Kamis (5/12/2013) di Mapolres Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya.

Meski begitu, pihak kepolisian tidak gegabah menetapkan motif pembunuhan tersebut. "Bisa saja karena motif lain, karena kami masih terus melakukan pemeriksaan kepada saksi-saksi," kata Kasatreskrim Polres Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, AKP Anton Prasetyo.

MW membunuh Taufik dengan senjata tajam jenis celurit tepat di leher, punggung, dan dada, Rabu (4/12/2013) sore. MW menyerahkan diri ke polisi beberapa jam seusai membunuh korbannya dengan diantar keluarga dan tokoh masyarakat di tempat tinggalnya.

Anak pelaku, Fahri Husaini Romadhon (3,5), tewas di tangan Solihin, putra H Taufik, pada akhir Februari lalu. Aksi pembunuhan itu sempat menjadi pusat perhatian karena seusai membunuh, Solihin mencoba menghilangkan jejak dengan melumuri jasad korbannya menggunakan semen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com