Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Demi Pasien Miskin, Lo Tidak Mau Jadi Dokter Spesialis

Kompas.com - 04/12/2013, 17:11 WIB
Kontributor Surakarta, M Wismabrata

Penulis


SOLO, KOMPAS.com — Di tengah pujian tentang jiwa sosial dan ketulusannya membantu pasien miskin, dokter Lo Siaw Ging berbagi cerita tentang sepenggal hidupnya, termasuk alasannya tidak memilih pendidikan spesialisasi.

Lelaki kelahiran Magelang 79 tahun lalu itu mengaku sengaja tidak mengambil pendidikan spesialisasi karena ingin dekat dengan pasien miskin atau kurang mampu. Dokter Lo, begitu dia akrab disapa, mengatakan, dia beberapa kali mendapat tawaran beasiswa untuk belajar menjadi dokter spesialis.

Namun, semua tawaran itu ditolaknya. "Tidak mau saya. Mana mungkin orang tidak mampu akan berobat ke dokter spesialis. Pastinya (mereka berobat) ke dokter umum toh. Makanya, saya menjadi dokter umum saja agar tetap dekat dengan pasien yang kurang mampu," papar dokter Lo ketika ditemui Kompas.com, Rabu (4/12/2013).

Suami Maria Gan Mey Kwee (66) tersebut sempat mengomentari mahalnya biaya untuk menjadi dokter pada zaman sekarang. Menurut dia, mahalnya biaya itu menjadikan dokter sebagai profesi yang prestisius.

"Di zaman saya, menjadi dokter justru dibiayai pemerintah. Dan hal itu berbeda sekali dengan zaman sekarang yang harus mengeluarkan banyak biaya untuk menjadi dokter. Hal tersebut mungkin membuat biaya berobat menjadi mahal. Namun, prinsip saya pribadi adalah bekerja melayani pasien. Dan setiap dokter mempunyai prinsip sendiri-sendiri," katanya.

Selama ini, mantan Direktur Rumah Sakit Kasih Ibu Solo itu melayani puluhan pasien setiap hari. Dari sekian banyak pasien itu, 60 persen di antaranya tidak membayar, sementara sisanya membayar secara sukarela. Tidak heran bila dia harus melunasi tagihan antara Rp 5 juta hingga Rp 10 juta setiap bulan.

Dokter Lo mengaku untuk itu dia mendapat bantuan dari sejumlah donatur. "Ada beberapa donatur dan enggan disebutkan namanya, yang membantu saya, dan hingga saat ini masih berlangsung," ucap dokter Lo.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com