Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 04/12/2013, 08:37 WIB
SURABAYA, KOMPAS.com - Perempuan bersuami balik menjadi perawan, bukan lagi cerita khayal. Begitu pula dengan cerita wanita-wanita usia 50 tahun, tapi memiliki organ kewanitaan yang tak kalah dibanding remaja belasan tahun.

Tentu saja, kondisi itu tidak muncul secara alamiah. Operasi vaginoplasty menjadi kunci pembuka cerita kembalinya keremajaan organ perempuan tersebut.

Tidak perlu jauh, apalagi sampai ke luar negeri untuk melakukan vaginoplasty (bedah vagina). Sejumlah rumah sakit di Surabaya sudah melayani tren gaya hidup di kalangan perempuan metropolitan ini.

Lihat saja di Rumah Sakit Bedah Surabaya (RSBD) Surabaya Jalan Manyar dan RS Lombok Dua-Dua di Jalan Flores 12 dan Jalan Lontar. Juga di Klinik Ultimo di Kompleks Ruko Rich Palace.

Dari bulan ke bulan, minat perempuan yang ingin mereparasi organ intimnya juga terus meningkat. Di Rumah Sakit Lombok Dua-dua misalnya, hampir setiap hari ada pasien perempuan yang datang menanyakan seputar vaginoplasty.

Rumah sakit di Jalan Flores 12 dan Raya Lontar ini, baru membuka layanan bedah vagina dua tahun lalu. Peminatnya ternyata cukup besar dan terus tumbuh dari bulan ke bulan. Mulai dari pasien yang sekedar konsultasi sampai pasien yang menghendaki layanan operasi.

"Jumlah pasien terus meningkat. Padahal, kami baru dua tahun ini memasang tulisan melayani vagina repaire," terang Chondik, Marketing and Public Relation RS Lombok Dua-dua.

Untuk operasi, menurut Chondik, tidak semua pasien yang datang diterimanya. Pihaknya sangat selektif. Per bulan rata-rata melakukan dua tindakan vagina repaire.

Angka itu merupakan hasil seleksi dari berbagai keluhan pasien. Hanya mereka yang memiliki alasan medis yang diterimanya. "Yang memenuhi syarat, kami akan operasi. Yang tidak, tentu saja kami tolak setelah melalui konsultasi," imbuhnya.

Di RS Bedah Surabaya Jalan Manyar, peminat layanan mengembalikan keperawanan atau reparasi selaput dara (hymenoplasty) juga terus meningkat. Di rumah sakit ini pasien bisa memilih paket sesuai kemampuan kantong masing-masing.

Paket paling murah berada di kelas III, yaitu Rp 12 juta. Sedang paket mahal di kelas VVIP dibanderol Rp 30 juta. Itu harga untuk pasien yang harus menginap.

Untuk pasien yang ingin penanganan kilat dan bisa langsung pulang, harganya lebih mahal. Selisihnya berkisar Rp 5 juta lebih mahal dibanding dengan pasien yang menginap.

***
Baca Juga: Tidak Semua Perempuan Bisa Balik Jadi Perawan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com