BREBES, KOMPAS.com – Temuan 5.000 ekor itik milik para peternak di Desa Pakijangan, Brebes, Jawa Tengah membuat Dinas Peternakan langsung melakukan tindakan. Sejumlah petugas mendatangi kandang ternak itik untuk melakukan rapid test, Selasa (3/12/2013).
“Dari hasil tes cepat, itik mati positif akibat virus flu burung,” ujar Drh. Wahyudi, selaku Kepala Seksi Kesehatan Hewan, Dinas Peternakan Brebes.
Untuk mengantisipasi penyebaran virus, petugas langsung memberikan cairan disinvektan kepada para peternak. Mereka diimbau untuk menyemprot kandang itik agar virus tidak menular ke kandang lainnya.
“Selain kandang, kami meminta peternak mencampur cairan disinvektan ke minuman itik, lalu untuk bangkai langsung dibakar,” imbuh Wahyudi.
Sementara itu, salah seorang peternak, Wakhrudin, mengaku sedikit lega mengetahui penyebab kematian itik yang mendadak. “Semoga ada perubahan, karena hingga saat ini masih ada saja itik yang mati,” kata Wakhrudin.
Sebelumnya, sekitar 5000 ekor itik di desa ini mati mendadak dalam waktu lima hari dihitung dari hari Kamis (28/11) hingga Senin (02/12). Ribuan ekor itik mati dari tiga kandang milik peternak, yaitu Agus, Taukhid, dan Wakhrudin.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.