Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 02/12/2013, 14:11 WIB
Kontributor Kolaka, Suparman Sultan

Penulis

KOLAKA, KOMPAS.com — Polres Kolaka, Sulawesi Tenggara, menangkap 14 imigran gelap yang berasal dari Sudan dan Yaman. Mereka disergap pagi hari saat berusaha menerobos pengamanan lalu lintas.

Pihak Sat Lantas pun mengejar dua mobil yang mencurigakan tersebut. Saat digeledah, ternyata dua mobil Avanza tersebut berisi 14 orang imigran. Saat diperiksa, mereka tidak bisa menunjukkan dokumen resmi.

Akhirnya polisi pun menggelandang mereka ke Markas Polres Kolaka. Jalur darat Kolaka nampaknya telah menjadi jalur baru bagi para imigran gelap. Pasalnya kejadian ini bukan yang pertama.

Humas Polres Kolaka Ajun Komisaris Polisi (AKP) Nazaruddin menjelaskan bahwa pihaknya tengah mendalami mengapa jalur darat Kolaka Utara dan Kolaka marak digunakan para imigran gelap.

Kepada Kompas.com AKP Nazaruddin menjelaskan bahwa mereka yang tertangkap ini lagi-lagi enggan untuk menyebutkan tujuan mereka. "Empat belas orang itu yang terdiri dari 10 imigran dari Sudan dan empat orang berasal dari Yaman. Ini pun bukan yang pertama kali. Kemarin polisi juga menangkap empat orang imigran gelap asal Somalia dan Yaman. Jadi, kita memang akan serahkan masalah ini ke pihak Imigrasi Kendari," katanya, Senin (2/11/2013).

Polisi juga mengamankan dua sopir mobil yang mengangkut para imigran tersebut. Namun, pengakuan dari sopir tersebut, mereka diperintahkan oleh seseorang yang bernama Joni untuk menjemput belasan imigran itu di suatu daerah yang ada di Kolaka Utara. Sopir itu mengaku hanya berkomunikasi lewat telepon dengan orang yang mengarahkannya itu.

"Jadi, pertama Pak Joni itu mau merental dua mobil dan menyuruh kami menjemput teman-temannya di Kolaka Utara. Setelah saya menuju Kolaka Utara disuruh menunggu dekat jalan tol. Setelah saya menunggu lima jam datang dua mobil Panther yang langsung menurunkan penumpang dan memindahkan penumpangnya ke mobil saya. Saya tidak bisa lihat nomor pelat mobil itu karena malam,” kata Asbar, salah seorang sopir mobil rental tersebut.

Dia pun mengarah ke Kota Kendari dengan cara melintas di Kolaka. "Saya tidak tahu kalau yang dimuat ini imigran gelap. Nanti tiba di Kolaka dan ditahan sama polisi tadi pagi baru saya tahu kalau mereka itu adalah imigran gelap. Nah Pak Joji ini yang tidak pernah saya ketemu. Hanya komunikasi lewat telepon,” tegasnya.

Sepekan ini, polisi di Kolaka mengamankan 20 imigran gelap yang juga memakai rute yang sama, yaitu dari arah Kolaka Utara menuju Kota Kendari. Polisi pun memperkirakan masih ada lagi imigran gelap dalam waktu dekat yang akan melintas di Kolaka.

Sepanjang 2013, polisi menangkap sekitar 52 imigran gelap. Mereka pun diperkirakan akan mencari suaka di Australia melaku jalur laut di Indonesia.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Masyarakat Respons Positif Program Penanganan Banjir Walkot Semarang

Masyarakat Respons Positif Program Penanganan Banjir Walkot Semarang

Regional
Perayaan HUT Ke-59 Provinsi Sulut, Begini Pesan Gubernur Olly

Perayaan HUT Ke-59 Provinsi Sulut, Begini Pesan Gubernur Olly

Regional
Harmoni Budaya dan Agama di Banyuwangi Jadi Inspirasi Indonesia

Harmoni Budaya dan Agama di Banyuwangi Jadi Inspirasi Indonesia

Regional
Sejumlah Pencapaian Bupati Zaki: Perbaikan Sanitasi di 1.000 Sekolah hingga Berantas Kawasan Kumuh

Sejumlah Pencapaian Bupati Zaki: Perbaikan Sanitasi di 1.000 Sekolah hingga Berantas Kawasan Kumuh

Regional
Tingkatkan Layanan Kesehatan di Blora, Mas Arief Minta RSUD dan Puskesmas Buka Kanal Aduan untuk Masyarakat

Tingkatkan Layanan Kesehatan di Blora, Mas Arief Minta RSUD dan Puskesmas Buka Kanal Aduan untuk Masyarakat

Regional
Ranperda APBD 2023 Blora Telah Disetujui, Bupati Arief: Semoga Pembangunan Berjalan Lancar

Ranperda APBD 2023 Blora Telah Disetujui, Bupati Arief: Semoga Pembangunan Berjalan Lancar

Regional
Perkuat Ketahanan Pangan, Pemprov Sulsel Gandeng GGP Lampung Kembangkan Budi Daya Tanaman Pisang

Perkuat Ketahanan Pangan, Pemprov Sulsel Gandeng GGP Lampung Kembangkan Budi Daya Tanaman Pisang

Regional
Bangun 29 Stadion Mini di Kabupaten Tangerang, Bang Zaki: Sarana Olahraga Itu Penting

Bangun 29 Stadion Mini di Kabupaten Tangerang, Bang Zaki: Sarana Olahraga Itu Penting

Regional
Miliki Banyak Prestasi dan Inovasi, Gubernur Olly Terima Gelar Doktor Honoris Causa dari Unsrat

Miliki Banyak Prestasi dan Inovasi, Gubernur Olly Terima Gelar Doktor Honoris Causa dari Unsrat

Regional
Persiapan KPU Sumba Timur Jelang Pemilu 2024, Siapkan 5.656 KPPS dan Aplikasi Identifikasi

Persiapan KPU Sumba Timur Jelang Pemilu 2024, Siapkan 5.656 KPPS dan Aplikasi Identifikasi

Regional
Bobby Nasution Harap Pujakesuma Sumut Ikut Andil Wujudkan Program Pembangunan di Kota Medan

Bobby Nasution Harap Pujakesuma Sumut Ikut Andil Wujudkan Program Pembangunan di Kota Medan

Regional
Bang Zaki Sebut Pesisir Kabupaten Tangerang Berpotensi Jadi Hutan Mangrove

Bang Zaki Sebut Pesisir Kabupaten Tangerang Berpotensi Jadi Hutan Mangrove

Regional
Dilantik Jadi Pj Bupati Tapin, Syarifuddin Siap Lanjutkan Program Prioritas

Dilantik Jadi Pj Bupati Tapin, Syarifuddin Siap Lanjutkan Program Prioritas

Regional
Bupati Arief Rohman Bertekad Kuat Kembangkan Pertanian Tembakau di Blora

Bupati Arief Rohman Bertekad Kuat Kembangkan Pertanian Tembakau di Blora

Regional
Sumba Timur Kaya akan Potensi Wisata, Pemerintah Berdayakan Komunitas Lokal dan Pengembangan Berkelanjutan

Sumba Timur Kaya akan Potensi Wisata, Pemerintah Berdayakan Komunitas Lokal dan Pengembangan Berkelanjutan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com