Selain melakukan doa, aksi solidaritas ini juga diwarnai dengan orasi serta pernyataan sikap dokter-dokter di RS Bethesda. "Dokter itu pada dasarnya ingin menyelamatkan, tidak ada yang ingin membunuh pasiennya. Andaikan itu sampai terjadi kematian itu di luar kemampuan," tutur Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) cabang Kota Yogyakarta Dr Erry Guthomo saat ditemui di RS Bethesda, Rabu (27/11/2013).
Erry mengungkapkan, jika berbicara soal kedokteran, kesehatan bukanlah hasil akhir, namun proses. Hasil akhir dari usaha seorang dokter ada pada Yang Maha Kuasa.
"Bisa saja seorang pasien yang sakit sangat parah bisa sembuh atau sebaliknya. Dokter berusaha semampunya dan Yang Maha Kuasa yang menentukan hasilnya. Intinya dokter ingin menyelamatkan, namun Jika dalam upaya itu terjadi kematian, itu di luar kemampuan seorang dokter," tandasnya.
Berdasarkan laporan-laporan dan info yang masuk dari para dokter, menurutnya, ketiga dokter di Manado sudah melakukan prosedur yang benar sesuai dengan aturan-aturan kedokteran. Sebab seorang dokter bekerja atas dasar aturan-aturan.
Jika terjadi masalah-masalah berhubungan dengan pasien namun bukan yang kriminal harusnya menghubungi dulu organisasi, lalu dibicarakan intern dan jika harus naik ke ranah hukum maka harus menghadirkan saksi ahli.
"Orang yang bergerak di bidang hukum, belum tentu paham tentang hukum kesehatan," tandasnya.
Erri menuturkan, aksi doa bersama ini dilakukan untuk memberikan semangat dan dukungan moril kepada dua dokter yang saat ini berada di Rutan Malendeng Manado. Selain itu juga meminta kepada yang Mahakuasa agar kasus yang menimpa ketiga dokter itu dapat diselesaikan segera.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.