Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tepergok Selingkuh, Mantan Kapolres Pukuli Suami "WIL"-nya

Kompas.com - 27/11/2013, 12:19 WIB
Kontributor Bengkulu, Firmansyah

Penulis

BENGKULU, KOMPAS.com - Nasib buruk dialami HY (32), salah seorang warga Kota Bengkulu. Setelah istri HY dibawa oleh salah seorang mantan Kepala Polres di Bengkulu, dia justru babak belur dihajar polisi tersebut, Rabu (27/11/2013).

Akibatnya HY mengalami luka lebam di kening. Menurut HY, sebenarnya istrinya diduga sudah lama menjadi wanita idaman lain (WIL) dari mantan Kapolres itu. Bahkan, dia telah melaporkan kejadian itu kepada Propam Polda Bengkulu.

Setelah melewati sidang kode etik, akhirnya sang polisi dicopot dari jabatan sebagai Kapolres di salah satu kabupaten di Bengkulu.

"Dia itu bukannya jera karena jabatan dicopot sebagai Kapolres tapi malah semakin berani membawa istri saya pergi, kali ini ia tertangkap tangan lagi jalan dengan istri saya ke arah Pelabuhan Pulau Baai, Kota Bengkulu," kata HY.

Kronologi kejadian pemukulan itu bermula saat HY mendapatkan informasi bahwa mantan Kapolres itu membawa istrinya naik mobil menuju Pelabuhan Pulau Baai. Maka HY pun membuntuti mobil tersebut.

Menurut HY, dia mengetahui bahwa istrinya berada dalam mobil tersebut. Namun ketika HY berusaha menghentikan mobil itu, dia justru dipukuli oleh polisi tersebut. "Kami sempat beradu pukul dan saya menderita lebam di kepala," kata HY sambil menunjukkan lebam di kepala.

Sayangnya, wawancara dengan HY terhenti karena beberapa anggota keluarganya meminta wartawan keluar dari ruangan Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUD M. Yunus tempat HY dirawat.

"Maaf ya mas, nanti saja wawancaranya kami masih menunggu orangtua kami untuk menindaklanjuti masalah ini," kata salah seorang kerabat HY.

HY juga menegaskan, dia akan melaporkan kejadian tersebut ke Propam Polda Bengkulu. "Ia harus dipecat karena memang tidak pernah jera mengganggu isteri saya," Cetus.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com