Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rusuh di Bengkulu, Warga Bantah Bela Rampok

Kompas.com - 27/11/2013, 10:41 WIB
Kontributor Bengkulu, Firmansyah

Penulis

BENGKULU, KOMPAS.com - Perwakilan tokoh masyarakat Desa Taba Padang, Kecamatan Binduriang, Kabupaten Rejang Lebong, Bengkulu, menegaskan, masyarakat wilayah itu tidak membela rampok. Komentar ini terkait kerusuhan di mana lokasinya merupakan tempat asal Wn dan AS, dua perampok yang tewas di tahanan polisi.

"Kami tidak membela perampok, tapi kami marah kenapa warga kami sampai tewas di tangan polisi? Bagi kami, jika mereka terbukti bersalah, hukum saja sesuai dengan aturan yang ada, kami malah mendukungnya. Tetapi jika mereka dua-duanya sampai mati padahal pada saat ditangkap mereka sehat, ini kan sudah pelanggaran hak asasi," kata Fauzi, Rabu (27/11/2013).

Fauzi juga menjelaskan, warga berencana membawa persoalan ini ke komisi nasional hak asasi manusi (Komnas HAM). "Ingat sekali lagi saya tegaskan kami tidak membela perampok tetapi mempertanyakan tindakan seperti apa yang dilakukan polisi sehingga mereka sampai meninggal," sambung dia.

Pertemuan antara perwakilan warga dan pemerintah dalam hal ini TNI-Polri akan dilakukan pada siang ini. Protes atas meninggalnya dua perampok telah mengundang kemarahan warga kampung asal kedua pelaku, satu pos polisi dibakar. Warga menuding kematian dua perampok itu akibat penyiksaan yang dilakukan oleh polisi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com