Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Garuda Bantah Ada Pemukulan oleh Gubernur Sulsel

Kompas.com - 22/11/2013, 16:50 WIB

MAKASSAR, KOMPAS.com — Manajemen Garuda Indonesia membantah kabar bahwa terjadi pemukulan terhadap stafnya yang melibatkan Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel) Syahrul Yasin Limpo di Bandara Internasional Sultan Hasanuddin, Makassar, di Maros, Kamis (21/11/2013) kemarin.

Senior Manager Hub Garuda Indonesia Makassar Join Hilarion Kullit, Jumat (22/11/2013), mengatakan, kabar pemukulan terhadap Manager on Duty Karyanto tidak benar.

"Saya langsung berbicara dengan Pak Karyanto. Saya tanya apa benar, dia bilang tidak. Terus saya minta cek ada kena badan atau tidak, dia juga sampaikan tidak," ujar Join, yang secara khusus bertandang ke kantor Tribun Timur (Tribunnews.com Network), di Jalan Cenderawasih, Makassar, untuk mengklarifikasi kabar insiden tesebut.

Pada kesempatan yang sama, Join sekaligus menjelaskan alasan keterlambatan penerbangan Garuda Indonesia GA 643 tersebut. Dia tidak membantah adanya protes penumpang, termasuk rombongan Syahrul, karena keterlambatan tersebut.

Join memaparkan saat itu Karyanto selaku otoritas tertinggi di bandara turun tangan langsung "menenangkan" penumpang hingga ke atas pesawat. Ia juga mendampingi rombongan SYL, Gubernur Sulbar Anwar Adnan Saleh, Ketua DPRD Sulsel Moh Roem, yang menjadi penumpang penting pada penerbangan itu.

SYL, Anwar, dan Roem duduk di kelas bisnis Garuda Indonesia. Karyanto juga memberi penjelasan kepada rombongan atas keterlambatan penerbangan itu.

"Masalahnya kita delay panjang hampir dua jam. Saat itu, on board rombongan Pak Gubernur Sulsel, Ketua DPRD Sulsel, dan ada Pak Gubernur Sulbar. Di belakang (kelas ekonomi) ada beberapa kepala dinas. Delay itu, penumpang menanyakan. Bahkan, ada yang minta pindah penerbangan saja," ujarnya.

"Perasaan seperti itu (terlambat) memang kurang nyaman. Saya saja kalau terlambat pasti cerewet, tetapi tentu ini bentuk pelayanan kepada penumpang. Terlebih lagi, Pak Gubernur sering naik Garuda. Bagaimana kita mau kurang pelayanan. Jadi, kami mohon maaf atas keterlambatan tersebut kepada semua penumpang," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com